Darah Kaum Muslimin Tertumpah, Ribuan Nyawa Melayang, Lalu Salahkan HAMAS?

Nabi berdakwah di Makkah, konsekuensinya dimusuhi dan disakiti. Sebagian shahabat disiksa, bahkan sampai ada yang terbunuh. Saat Nabi dan para shahabat punya kekuasaan di Madinah, beberapa kali terjadi konfrontasi bersenjata dengan kafir Quraisy, juga dengan Yahudi dan lainnya. Ini semua adalah konsekuensi dakwah Islam dan jihad menentang kezaliman.

Tertumpahnya darah umat Islam pada kondisi ini, memang menyedihkan dan menyayat hati, tapi itu konsekuensi. Mereka yang meninggal, syahid di jalan Allah. Dan yang bertahan kemudian menang, berjaya meninggikan kalimat Allah ta'ala. Tidak ada yang sia-sia. Hidup mulia atau mati sebagai syuhada.

Adalah sebuah kejahilan, jika ada muslim yang mencela Nabi dan para shahabat, yang mendakwahkan Islam dan melawan kezaliman, sebagai penyebab tertumpahnya darah umat Islam. Jika pun ada yang layak dicela dan disumpahi, itu adalah kalangan kuffar yang menyakiti dan membunuh umat Islam.

Sekarang, coba lihat dengan pandangan yang sama, terhadap yang terjadi di tanah yang diberkahi saat ini (Palestina -red). Para pejuang itu, sedang berjuang bersimbah darah, memerdekakan negeri Islam dari kungkungan penjajah. Yang namanya perlawanan, tentu akan ada nyawa yang hilang dan darah yang tertumpah. Di mana-mana sama.

Adalah sebuah kejahilan, jika kita mencela pejuang yang sedang membela umat Islam dan memerdekakan negeri Islam, karena tumpahnya darah umat Islam, oleh para penjajah. Tambah jahil dan tercela, jika kita menganggap yang terjadi ini karena salah para pejuang tersebut, dan bukannya salah para penjajah.

Orang seperti ini, entah ke mana imannya. Kalau otaknya, sudah jelas sungsang.

(Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Negara)
Baca juga :