"Beragama itu jangan terlalu berlebihan", kata seorang muslimah yang memakai foto profil tidak berkerudung.
"Beragama itu harus menyenangkan, jangan membebani", kata orangtua yang jumlah shalat lima waktunya bisa dihitung dengan jari.
"Beragama itu jangan ekstrem, harus bersikap toleran", kata mahasiswa yang KTP-nya Islam, yang ikut peribadatan di gereja.
Islam itu memang agama yang tawazun (seimbang), tapi tidak seperti yang dipahami mereka ini. Yang mereka pahami itu, bukan wasathiyyah Islam, tapi kesesatan dan penyimpangan dalam beragama.
(Muhammad Abduh Negara)