Tanggapan Hasmi Bakhtiar, analis dunia Islam alumni Al Azhar dan Hubungan Internasional Lille Univesity Prancis:
Pertama, memang posisi Hamas dalam keadaan sangat siap untuk berperang.
Yang kedua, seperti yang dikatakan oleh Abu Muhammad atau Al Arouri, wakil biro politik Hamas, mereka mendapat info kalau Netanyahu menyetujui tekanan ekstrem kanan di kabinetnya untuk mengadakan serangam besar-besaran ke Gaza pasca Hari Besar yahudi tanggal 9 Oktober.
Hamas ketika tau itu dan melihat Israel masih fokus di Tepi Barat, sehingga langsung menyerang tanggal 7 Oktober.
Makanya Israel merasa kecolongan kenapa mereka diserang duluan sebelum rencana mereka terlaksana.
Serangan ini sekaligus untuk menggagalkan banyak kesepakatan Israel dengan negara-negara Muslim juga kesepakatan Israel dengan pemerintah Abbas (Otoritas Palestina).
Jadi intinya serangan 7 Oktober terkait momentum.
Kalau banyak sipil yang meninggal? Kacamata mereka yang berada di negara aman gak akan sama dengan kacamata mereka yang tinggal di negara yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Logika membangun negara gak bisa diukur dengan logika membangun rumah.
______
*Tambahan: Taliban berperang 20 tahun melawan AS dan Sekutunya, dengan persenjataan yang tidak seimbang dan korban puluhan ribu jiwa. Alhamdulillah akhirnya Allah SWT berikan kemenangan atas jihad, kesabaran dan pengorbanan mereka.
