Oleh: Yuni Astuti
Ada komentar menarik dari salah satu fans K-Pop yang kira-kira begini:
"Oppa Oppa Korea minggir dulu, sekarang saya lagi suka Abu Ubaidah..."
Yap! Abu Ubaidah sekarang menjadi viral tak hanya di kalangan aktivis pembela Baitul Maqdis, tetapi juga di hati ciwi-ciwi gemesh penggemar tehyung.
"Jangan mimpi, saingan kita bidadari." Timpal yang lainnya.
Celetukan seperti ini mungkin terdengar lucu. Kayak, mereka ini bocil-bocil pada terpesona sama ketampanan Abu Ubaidah kah? Padahal gak pernah nampakin wajahnya lho.
"Jangan ditampakin wajahnya ntar jatuh cinta."
"Masya Allah tatapan mata calon penghuni surga."
Bikin senyum sih komen mereka. Tapi kita doakan semoga ini menjadi titik awal kebaikan-kebaikan selanjutnya.
Mengidolakan sosok orang Sholeh, berkharisma, pejuang, bukankah itu bagus? Setidaknya mindset mereka tentang lelaki idaman jadi berubah. Bukan lagi cowok cantik yang jago ngedance tapi Ikhwan pejuang yang taat pada Allah.
Ketertarikan pada Islam tidak hanya bermula dari ajaran Islam itu sendiri. Bahkan dalam konflik saat ini, banyak non muslim di luar sana yang berbalik jadi ingin tahu tentang Islam.
Maka benarlah janji Allah dalam surat An-Nasr: 1-2.
اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ
وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا ۙ
"Ketika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, manusia akan masuk Islam dengan berbondong-bondong".
Idz dan Idza (اِذَا) sama-sama artinya "jika". Idz artinya jika yang mungkin terjadi, mungkin juga nggak, tetapi Idza lebih powerfull karena maknanya adalah "Pasti terjadi". Pertolongan Allah dan kemenangan itu PASTI! Masuknya manusia ke dalam agama ini secara berbondong-bondong juga PASTI!
Apakah kamu mengira, kemenangan itu berarti semua zionis kabur terbirit-birit ninggalin Baitul Maqdis saat ini? Kita nggak tahu kapan waktunya. Tapi condongnya hati manusia ke dalam agama ini, itu juga kemenangan!
Lihat sekarang, semua orang waras di dunia ini membela Baitul Maqdis. Terlebih lagi Umat Islam karena akar sejarah kita ada di sana!
Kalau dulu banyak yang diam saja melihat kekejaman Israhell, sekarang mata dunia terbuka. Mulai banyak yang mendukung Baitul Maqdis, mulai banyak yang logis dan objektif. Sudah tidak percaya lagi dengan mamahrika dan geng sosialitanya.
(fb)