Resty Cayah: PDIP tidak berani frontal melawan Jokowi-Gibran, karena petingginya banyak tersandera kasus, seperti Puan kasus suaminya di BTS

[PORTAL-ISLAM.ID]  Menurut Djarot, kader PDI-P merasa kecewa hingga marah atas manuver Jokowi dan Gibran.

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebenarnya sangat sayang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Akan tetapi, keluarga PDI-P kini menyayangkan sikap Jokowi dan Gibran yang dianggap bermanuver terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia capres-cawapres.

Karena putusan MK tersebut, Gibran bisa maju sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Ibu Megawati Soekarnoputri itu sangat sayang kepada Pak Jokowi, kepada Mas Gibran. Rasa sayang itu disampaikan dengan berbagai macam bentuk, begitu ya, penugasan-penugasan kepada Beliau, sangat sayang. Kita semua sayang. Tetapi dengan langkah seperti ini kita menyayangkan," ujar Djarot saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Djarot menyampaikan, ketika mereka turun ke bawah, kader PDI-P merasa kecewa hingga marah atas manuver Jokowi dan Gibran ini.

***

Marah, kecewa, tapi gak berani bersikap tegas pecat Gibran, wkwkwk

"Sayangnya petinggi2 @PDI_Perjuangan hampir semua kejerat kasus dan jika mereka memperlihatkan perlawan pada Istana akan dikorek boroknya. Yg paling parah tersandra si @puanmaharani_ri gak cuma takut kehilangan kursi ketua DPR dia juga takut kehilangan lakinya (kasus BTS -red)," ujar pegiat media sosial akun twitter @Resty_J_Cayah.

Baca juga :