PILPRES: Salah langkah, langsung jatuh

Oleh Erizal

Dinamika hukum dan politik menjelang Pilpres, khususnya pendaftaran tanggal 19-25 Oktober ini, entah mana yang tinggi? Setidaknya sama tinggilah. Istilah populer sekarang, tepi jurang semua. Salah langkah sedikit, langsung jatuh.

Kemarin, Polda Metro Jaya meningkatkan dari status penyelidikan ke penyidikan, soal kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK. Biasanya kalau sudah status penyidikan tersangkanya sudah ada. Minimal, tergambar.

KPK juga terus bergerak. Meski belum resmi mengumumkan tersangka, 9 orang dicegah ke luar negeri. Tak hanya SYL, tapi konon juga istri, anak, dan cucu masuk daftar dari 9 orang itu. Badai kritik menghajar KPK. Ini sejak lama.

Pengganti SYL belum diumumkan. Apa benar Demokrat bakal masuk kabinet? Ini politik yang terus meninggi. Pembicaraan Jokowi dan SBY belum terkuak. Kata Jokowi, rahasia. NasDem masih ada satu menteri lagi. PKB tak diganggu. 

Anies menemui JK. Sebelumnya, Puan. Entah sinyal apa ini? Mestinya Anies-Muhaimin terus melaju, tapi tak ada yang tahu. Prabowo dan Ganjar masih jomblo. Saling intip. Kalau Ganjar gandeng Mahfud, Prabowo gandeng Khofifah.

Putusan MK juga masih ditunggu. Meski sudah ada penggugat yang mencabut gugatan, tapi gugatan tak hanya satu. Banyak. Gibran sudah siap pula di tepi lapangan. Riuh suporter makin keras. Asal tak rusuh, sesuai jalur, akan lancar.

(*)
Baca juga :