Baliho serta spanduk bergambar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai bertebaran di beberapa sudut Jakarta, Jumat (20/10/2023) kemarin.
Salah satunya terpasang di rumah yang beralamat di Jalan Erlangga II Nomor 22, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di tengah spanduk bergambar Prabowo-Gibran itu tertera tulisan “Rumah Indonesia Maju”, disertai gambar Presiden Joko Widodo.
Rumah Indonesia Maju merupakan bagian dari Pro Joko Widodo atau Projo—kelompok pendukung Jokowi pada pemilihan presiden 2014 dan 2024. Projo mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden, Sabtu pekan lalu.
Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Utje Gustaaf Patty membenarkan kabar bahwa kelompok pendukung Jokowi memang mulai menyiapkan spanduk bergambar Prabowo-Gibran di sejumlah tempat. Namun ia berdalih pengadaan spanduk itu atas inisiatif masing-masing kelompok pendukung. “Belum ada komando pasang spanduk, tapi sudah disiapkan,” kata Utje, Jumat, 20 Oktober lalu.
Poster bergambar Prabowo-Gibran juga mulai bertebaran di media sosial. Penyebar poster itu di antaranya para pengurus Partai Gelora. Salah satunya adalah Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah yang dalam akun media sosialnya membagikan poster Prabowo-Gibran, kemarin malam.
Partai Gelora bersama Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Koalisi ini resmi mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Mereka masih membahas kandidat calon wakil presiden Prabowo hingga Jumat malam. Kandidat dengan peluang terbesar adalah Gibran.
Sekretaris Jenderal Barisan Center 8—kelompok pendukung Prabowo—Rahmat S. Harahap mengatakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sudah menginstruksikan organisasi relawan membuat posko pemenangan Prabowo-Gibran, Jumat pagi kemarin. “Instruksinya, membentuk posko juang Prabowo-Gibran,” kata pendiri Partai Gerindra ini.
Di Balik Survei Prabowo-Gibran
Operasi tebar baliho, spanduk, ataupun poster bergambar Prabowo-Gibran berbarengan dengan rilis dua lembaga survei yang membeberkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dibanding dua paket lainnya, yaitu Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Kedua lembaga survei itu adalah Indikator Politik Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Periode survei kedua lembaga itu berlangsung dua pekan sebelum Mahkamah Konstitusi membacakan putusan uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu. Putusan ini membuka peluang Gibran, yang berusia 36 tahun, menjadi calon wakil presiden.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasil sigi lembaganya menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 37,5 persen. Tingkat keterpilihan pasangan ini berada di atas paket Ganjar-Mahfud sebesar 32,2 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 22,7 persen.
“Secara umum, Prabowo masih unggul,” kata Burhanuddin dalam peluncuran hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Jumat kemarin, 20 Oktober 2023.
Menurut Burhan, hasil sigi lembaganya itu menunjukkan bahwa elektabilitas ketiga pasangan calon belum ada yang mencapai 51 persen. Dengan demikian, ia memprediksi pemilihan presiden 2024 berlangsung dalam dua putaran.
Survei Indikator berlangsung pada 2-10 Oktober lalu. Mereka melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini diklaim berada di angka 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam surveinya, Indikator mensimulasikan tiga pasangan calon sebagai peserta pemilihan presiden.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan hasil survei teranyar lembaganya juga menunjukkan tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran berada di atas dua pasangan calon lainnya. LSI menyurvei dengan tiga simulasi calon wakil presiden pendamping Prabowo, yaitu Gibran, Menteri Badan Usaha Milik Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Djayadi menyebutkan bahwa hasil sigi itu menunjukkan Prabowo unggul dibanding pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud meski Menteri Pertahanan itu berpasangan dengan Gibran, Erick, ataupun Khofifah.
"Secara umum, siapa pun yang dipilih oleh Prabowo, dia tetap cenderung unggul tipis dibanding Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin," kata Djayadi, Kamis, 19 Oktober lalu.
Misalnya, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 36,3 persen. Sedangkan tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud sebesar 33,1 persen dan Anies-Muhaimin 23,5 persen. LSI melakukan sigi pada periode 2-8 Oktober dengan melibatkan 1.620 responden. Margin of error survei ini diklaim sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Dikutip dari artikel majalah Tempo edisi 15 Oktober 2023 berjudul “Gerilya untuk Putra Sulung”, dua petinggi partai Koalisi Indonesia Maju dan seorang pejabat di lingkaran Istana mengatakan Jokowi pernah mengundang perwakilan lembaga survei Poltracking Indonesia untuk mengetahui hasil elektabilitas Gibran, di kompleks Istana Negara pada 6 Oktober lalu. Jokowi ingin mendengar masukan dari lembaga yang telah menyelesaikan sigi elektabilitas calon presiden dan wakil presiden.
Narasumber yang sama menyebutkan bahwa Jokowi ada kemungkinan akan memberikan restu kepada Gibran sebagai calon wakil presiden jika hasil survei mengatakan putra sulung Jokowi itu unggul ketimbang pasangan lain. Keputusan itu disebut-sebut bakal disampaikan langsung oleh Jokowi kepada Prabowo selepas ia melawat dari Cina dan Arab Saudi.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan Gibran memiliki modal sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo. Di samping faktor anak Jokowi, Gibran dan Jokowi mempunyai banyak kelompok pendukung. Namun kelompok pendukung Jokowi pada pemilu terdahulu itu diduga tidak akan solid mendukung Prabowo-Gibran.
Menurut Agung, jika Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo, Jokowi akan mendukung penuh pasangan tersebut. Dengan demikian, Jokowi bisa saja memanfaatkan akses logistik dan infrastruktur pemerintahan untuk memenangkan Prabowo-Gibran. “Sumber kekuasaan itu memiliki kekuatan mempengaruhi jalannya pemilu,” kata Agung.
Agung menilai Gibran bisa menambal kekurangan Prabowo di Jawa Tengah. Basis pendukung Gibran beririsan dengan Ganjar di Jawa Tengah. Namun ia ragu keberadaan Gibran akan mampu mendongkrak suara Prabowo secara signifikan.
[Koran Tempo, Sabtu, 21 Oktober 2023]