VATIKAN – Paus Fransiskus memberikan sinyal keterbukaan bagi para pendeta untuk memberkati pasangan sesama jenis. Jika hal itu diperbolehkan, maka berdasarkan kasus per kasus pernikahan LGBTQ tidak disamakan dengan upacara pernikahan umum (heteroseksual).
Diketahui, Paus Fransiskus menyampaikan pendapatnya dalam satu jawaban atas lima pertanyaan dari lima kardinal konservatif Asia, Eropa, Afrika, Amerika Serikat, dan Amerika Latin.
Para kardinal mengirimkan kepada Paus serangkaian pertanyaan formal, yang dikenal sebagai “dubia” (“keraguan” dalam bahasa Latin), tentang isu-isu yang berkaitan dengan pertemuan global yang dimulai di Vatikan, pada pekan lalu.
Salah satu pertanyaan yang diajukan secara khusus berkaitan dengan praktik, yang sudah menjadi hal yang umum di negara-negara seperti Jerman, yaitu para pendeta memberkati pasangan sesama jenis dalam hubungan berkomitmen.
Menanggapi pertanyaan itu, Vatikan menerbitkan jawaban Paus, pada Senin, 2 Oktober 2023.
Dalam tujuh poin tanggapannya, Paus Fransiskus mengatakan Gereja sangat jelas bahwa sakramen perkawinan hanya boleh dilakukan antara pria dan wanita. Gereja juga harus menghindari ritual atau ritus sakramental lain yang bertentangan dengan ajaran kristiani.
Namun, dia menyelipkan jawaban yang cukup membawa kelegaan bagi kaum LGBTQ.
"Kemurahan hati pastoral harus meresapi semua keputusan dan kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya menyangkal, menolak dan mengecualikan," kata Paus, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 3 Oltober 2023.
Kadang-kadang, katanya, permintaan berkat adalah sarana yang digunakan orang-orang untuk menjangkau Tuhan, dan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
"Terlepas dengan beberapa tindakan secara obyektif tidak dapat diterima secara moral."
Gereja mengajarkan bahwa ketertarikan terhadap sesama jenis bukanlah dosa, namun tindakan homoseksual adalah dosa. Pemberkatan apa pun, kata Paus Fransiskus, tidak boleh menjadi norma atau mendapat persetujuan menyeluruh dari yurisdiksi Gereja seperti keuskupan atau konferensi uskup nasional.
Menyikapi hal itu, Francis DeBernardo, direktur eksekutif New Ways Ministry, yang mempromosikan penjangkauan Gereja kepada umat Katolik LGBT, mengatakan bahwa kaum LGBT menyambut baik atas berkat-berkat yang disampaikan Paus tersebut
Dalam sebuah pernyataan, DeBernardo mengatakan bahwa kata-kata Paus menyiratkan gereja memang mengakui cinta suci bisa ada di antara pasangan sesama jenis, dan cinta dari pasangan ini mencerminkan cinta Tuhan.
(Sumber: VIVA)