Memahami Taktik Pengepungan Gaza

Memahami Taktik Pengepungan (Blokade) Gaza

Di garis batas darat jalur Gaza, IsraeI secara sepihak menerapkan buffer zone. Atau zona pembatasan.

Pada jarak 100 m dari pagar Israel di sisi Gaza, tidak ada satupun warga Palestina boleh mendekat.

Kalau anda petani yang memiliki tanah di zona berwarna merah ini, berarti anda harus merelakan tanah anda. Sebab jika nekad memasuki zona merah, anda akan dianggap ancaman nasional IsraeI dan siap-siap saja tembak di tempat.

Lepas dari 100 m, ada area lagi sepanjang 100-300 m ke dalam Gaza yang disebut zona petani. Di area ini cuma petani yang boleh melintas untuk menggarap tanahnya. Syaratnya adalah mendapatkan izin langsung dari pasukan IsraeI yang berjaga di dekatnya.

Jika masuk tanpa izin, anda segera diduga sebagai "teroris" dan ancaman nasional, yang bisa saja ditembak jika tak menuruti peringatan menjauh.

Setelah itu ada lapis terakhir, berjarak lebih dari 1 km dari pagar menjadi suatu zona pengawasan. Berkumpul-kumpul atau melakukan hal yang dicurigai bisa langsung disikat dengan gas air mata.

Jadi seluruh area sejauh 1,5 km dari pagar IsraeI di Gaza adalah area tidak aman. Bisa dibayangkan betapa sempitnya ruang gerak warga Gaza.

Menurut PBB, area pembatasan ini mencover hampir 1/3 lahan produktif di Gaza, yang membuat petani kesulitan meningkatkan produktivitas tanahnya sendiri.

Kebijakan IsraeI memang biadab, warga Gaza tak akan dibiarkan mati kelaparan sebab bisa membuat dunia mengecam, namun juga tak akan dibiarkan bisa kenyang. Gaza harus tetap miskin, terisolasi dan bergantung pada IsraeI.

IsraeI ingin mendulang keuntungan atas blokade. Gaza tak akan mandiri dalam segi apapun. Air tanah dicemari, jadi harus ambil air PAM IsraeI, listrik juga, pasokan pangan juga.

Bahkan bahan bangunan belanjanya lewat IsraeI.

Anda kira logistik dikasih gratis dari penjajah? Tidak dong. Semua bayar. Pakai uang pajak rakyat Palestina atau dari dana sumbangan internasional.

Misalnya anda menyumbang ratusan miliar untuk membangun gedung yang dihancurkan Israel. Belanja dari pembangunan tersebut sangat menguntungkan IsraeI, sebab 80-90% material harus dibeli dari IsraeI. Palestina kan tidak punya pabrik semen dan besi.

Blokade Gaza ini sudah berlangsung 16 tahun sejak 2007.

(Pega Aji Sitama)
Baca juga :