Oleh: Salahuddin Ahmad Quorawan
Serangan Hamas sejak 7 Oktober 2023 jam 07:00 AM pagi merupakan serangan terbesar yang pernah dilakukan oleh Hamas dengan kombinasi serangan udara, laut dan udara menggunakan kekuatan sederhana yg dimiliki tapi berdampak besar.
Hamas menembus pagar perbatasan yang tingginya sampai 5 meter dengan menggunakan para-glyde dan mesin motor berbaling-baling dan mendarat di dalam pagar kemudian menyerang pos penjaganya dan kemudian menggunakan buldoser meruntuhkan pagar perbasan dari dalam
Berita terakhir sudah 5 tank Merkava hancur yang ternyata cukup dengan menggunakan amunisi RPG yang dijatuhkan dari drone, taktik yang digunakan dalam konflik Ukraina dan Russia
4 heli serang Israel ditembak jatuh oleh senjata anti aircraft Hamas yg diduga didapatkan dari Ukraina
Beberapa pangkalan militer Israel diserang dan tubuh serdadu Israel yang sudah tewas bergelimpangan di markas.
Hamas melakukan gerak cepat menculik warga sipil dan dibawa ke Gaza. Tindakan penculikan warga sipil juga dilakukan oleh Israel.
Hamas sempat menduduki 7 pemukiman dan beberapa pangkalan militer Israel diluar Gaza.
Brigjen Nimrod, perwira tinggi Israel ditangkap Hamas dari rumahnya.
Terjadi gelombang exodus warga Israel meninggalkan pemukiman yang diduduki secara ilegal, mengingatkan gelombang exodus warga Palestina lebih dari 80 tahun lalu.
Hampir semua negara dan tokoh pendukung Ukraina dan anti Russia kompak menyatakan serangan Hamas sebagai serangan teroris.
Saudi membuat pernyataan resmi yang mengatakan kejadian ini akibat ulah Israel sendiri.
Iran mengeluarkan pernyataan mendukung Hamas.
Hezbollah Lebanon sudah menyatakan akan ikut dalam konflik ini dan pasukan Hezbollah sudah mendekati perbatasan Lebanon dengan Israel di utara Israel.
Afganistan menyatakan siap mengirim pasukan ke Jerusalem jika pasukannya dibolehkan melewati beberapa negara.
Hamas mengucapkan terima dan meminta dukungan Iran, Iraq, Syria.
Demonstrasi di Oman meminta pengiriman pasukan ke Palestina.
Sejauh ini media Israel melaporkan korban tewas warga Israel mencapai sedikitnya 300 tewas, ribuan luka kritis.