JADZAB KAUM SALAF
Oleh: Muhammad Salim Kholili
Sebelum membahas jadzabnya salaf terlebih dulu kita dudukkan istilahnya sesuai masanya, berdasarkan penelusuran dari kitab ulama' abad awal islam saya belum menjumpai istilah jadzab yang merujuk pada orang yang hilang akal karena cintanya pada Allah, pada abad-abad itu istilah yang digunakan adalah Uqola' Al Majanin (عقلاء المجانين) atau Al Mulahin (المولهين) secara bahasa maknanya mirip sih dengan jadzab/majdzub, jadi kalau ingin mencari referensi "manuskrip sezaman" salaf yang menceritakan orang dengan sebutan Jadzab/Majdzub kemungkinan besar tidak akan ditemukan, itu kesimpulan pendek saya kalau ada yang menemukan informasi lebih lanjut silahkan berbagi ilmunya.
Kitab pertama dalam sejarah islam yang secara khusus membahas fenomena ini yang Al Faqir tahu ditulis oleh seorang Ulama' Ahli Tafsir akhir abad ke 4 Hijriah bernama Abu Qasim An Naisaburi (W 406 H), beliau menulis kitab berjudul "Uqola' Al Majanin" (link pdf arab ada di bawah), kitab tersebut juga telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul "Kebijaksanaan orang-orang Gila" (Pdf terjemah juga ada di bawah).
Dalam kitab tersebut dijelaskan secara ringkas definisi Uqola' Al Majanin bahwa mereka adalah orang-orang yang kelakuan dan penampilannya dianggap gila masyarakat sekitar tapi hakikatnya punya sirr (rahasia) illahi.
Abu Al Qasim An Naisaburi lantas di hampir separuh lebih karyanya menuliskan deretan profil orang yang dikenal sebagai "orang gila" tersebut dari masa awal islam sampai masa hidup penulis.
Sayangnya memang penulis tidak menyebut ada sahabat nabi yang masuk kategori ini, berdasarkan kitab tersebut orang pertama dalam sejarah islam yang dikenal sebagai Uqola' Al Majanin/Jadzab adalah Uwais Al Qarni, namun begitu meski beliau bukan sahabat nabi dan "hanya" tabiin tapi sudah umum diketahui bahwa beliau telah mendapat pengakuan dari Rasulullah ﷺ sebagai orang sholeh sampai Rasulullah ﷺ perintahkan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu Anhu untuk mencari orang ini untuk menyampaikan salam dan meminta do'a padanya padahal Nabi belum pernah jumpa Uwais al-Qarni.
Dalam kitab Uqola' Al Majanin disebutkan beberapa ke"jadzab"an Uwais al-Qarni berikut dengan riwayat lengkap asal kisahnya, untuk meringkas tulisan maka saya sampaikan saja intinya, jika ingin lebih jelas silahkan baca langsung kitabnya.
Disebutkan bahwa selepas kewafatan ibundanya Uwais Al Qarni hidup menggelandang di pinggiran sungai eufrat dengan hanya berbekal sehelai baju yang sesekali ia cuci kalau kotor, uniknya Uwais al-Qarni tiap ada orang yang mengenal dan menemuinya untuk minta do'a atau nasehat uwais menegurnya terlebih dahulu sembari berkata "Hai kamu fulan bin fulan" padahal orang itu tidak pernah ketemu dan berkenalan dengan uwais sebelumnya, tiap ditanya balik "kok anda tau nama saya dan bapak saya ?" Dia cuma jawab singkat "Allah yang ngasih tau".
Jadzab lainnya Uwais al-Qarni dia suatu ketika pernah bilang ke orang yang menemuinya "malam ini malam rukuk" dan pada satu malam suntuk itu uwais rukuk saja tidak bergerak sama sekali, lalu esok malamnya lagi uwais bilang "malam ini malam sujud" lalu ditunggui ternyata satu malam itu uwais full sujud saja tidak bergerak.
Apakah Uwais masuk kategori jadzab menurut anda ? Ya terserah anda hehe...
____
*Link download:
(Arab)