[PORTAL-ISLAM.ID] Juru bicara Brigade Al Qassam Hamas Abu Obeida menuntut agar Israel membebaskan semua tahanan Palestina sebagai imbalan atas sandera Israel yang ditahannya.
"Harga yang harus dibayar atas banyaknya sandera musuh yang ada di tangan kita adalah mengosongkan penjara (Israel) dari semua tahanan Palestina," katanya, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran televisi Al-Aqsa yang dikelola Hamas.
Hamas dan kelompok pejuang Gaza lainnya diyakini menyandera sekitar 230 orang, yang diculik dari Israel selama serangan pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Bertemu dengan Netanyahu, keluarga sandera Gaza mendesak pertukaran tahanan 'semua untuk semua'
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu pada hari Sabtu (28/10/2023) dengan perwakilan keluarga yang orang-orang terkasihnya ditawan di Gaza, dan berjanji bahwa Israel "akan memanfaatkan segala kemungkinan" untuk mewujudkan kepulangan mereka.
Para perwakilan keluarga sandera tersebut mendesak Netanyahu untuk menyetujui pertukaran tahanan“semua untuk semua”-- semua tahanan Palestina ditukar dengan semua sandera Hamas.
Pada saat yang sama, setidaknya 20 acara dukungan untuk keluarga para tawanan dan peringatan bagi mereka yang terbunuh diadakan di seluruh wilayah Israel pada Sabtu malam. Banyak pihak yang mendorong tema pertukaran tahanan untuk menjamin kebebasan para tawanan yang ditahan di Gaza. Beberapa pertemuan tersebut menampilkan kritik keras terhadap Netanyahu.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompok Palestina tersebut siap untuk pertukaran tahanan “segera” dengan Israel.
"Kami siap untuk segera melakukan kesepakatan pertukaran tahanan yang mencakup pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel dengan imbalan semua tahanan yang ditahan oleh perlawanan Palestina," kata Sinwar dalam sebuah pernyataan.
Hamas mengatakan 50 sandera ikut tewas oleh pemboman Israel terhadap Gaza.
(Sumber: TimesofIsrael)