BOIKOT Sekecil Apapun adalah Bentuk KEBERPIHAKAN, Seperti Semut Ibrahim

[PORTAL-ISLAM.ID] LAGI RAME SERUAN/GERAKAN BOIKOT TERHADAP PRODUK-PRODUK YANG PERUSAHAANNYA MENDUKUNG ISRAEL. 

Twit-twit di atas bukan dari "Aktivis Islam", malah bisa dibilang dari kalangan "Sekuler". Mereka saja paham dengan gerakan Boikot dan Fungsinya.

"Boikot itu salah satu bentuk non violence direct action (aksi non-kekerasan), bisa fungsional kalau dilakuin banyak orang, bisa juga simbolik sebagai sikap/pernyataan politik individu.

Jadi kalau mau boikot ya boikot aja, ngga perlu pusing apakah akan ngaruh apa ngga karena bukan cuma itu poinnya," kata Bhagavad Sambadha @fullmoonfolks.

"Ngga perlu juga bingung sama yang semacam "itu bla bla juga buatan israel kenapa ngga diboikot juga?"

Karena sikap individu ya mulai aja dari yang paling relate, atau gampang, atau pengen, atau apa terserah, tiap orang pasti punya pertimbangan sendiri & ngga utang penjelasan ke siapa2," lanjutnya.

***

Ada juga yang mengingatkan aksi boikot walau cuma kecil dan mungkin tidak berdampak, tapi itu menunjukkan keberpihakan, seperti kisah semut Ibrahim.

Kisah Semut Bawa Setetes Air Ingin Padamkan Api yang Membakar Nabi Ibrahim

Sebuah riwayat menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrud seekor semut berusaha untuk menyelamatkan sang Nabi dengan setetes air. Aksinya itu bahkan ditertawakan oleh hewan-hewan lainnya.

Hewan kecil itu merasa sedih karena utusan Allah dibakar oleh seorang raja yang zalim. Ia pun berusaha menyelamatkan dengan cara mengambil air sesuai kemampuannya untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim.

Ia pergi ke sebuah sungai terdekat dan kemudian mengambil air dari sana. Tubuh semut yang kecil itu membuatnya hanya mampu membawa satu tetes air untuk memadamkan api.

Dalam perjalanan, semut bertemu dengan seekor burung gagak. Gagak yang melihat itu bertanya kepada semut perihal aksinya. Semua menjelaskan bahwa ia ingin menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api yang berkobar.

Sang gagak yang mendengar jawaban dari semut itu pun merasa heran dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan semut adalah sia-sia.

“Hahaha, apakah kamu yakin bisa memadamkan api besar yang dibuat Raja Namrud dengan air yang kau bawa itu?” tanya Gagak sambil tertawa.

Semut yang masih gigih dengan usahanya itu pun tidak peduli dengan ucapan gagak. Ia kemudian menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya memiliki alasan yang kuat.

Semut mengatakan bahwa apa yang ia lakukan itu membuktikan bahwa ia sedang berpihak kepada Nabi Ibrahim meskipun ia tahu, air yang dibawanya tidak akan bisa memadamkan api yang sudah berkobar.

“Aku ingin memastikan di mana posisi aku berada saat ini. Aku bukan makhluk yang tidak punya kepedulian hingga membiarkan keburukan terjadi. Aku harus melakukan sesuatu untuk menegakkan kebenaran,” jawab semut.
Baca juga :