BENTROKAN RAKSASA
Oleh: Erizal
Direktur Indo Barometer, M. Qodari, memakai istilah, "the clash of the titans", kalau Megawati dan Jokowi, saling berhadap-hadapan dalam Pilpres 2024 ini. Istilah ini sudah disampaikan M. Qodari jauh hari, sebelum ada putusan MK.
Artinya, sinyal Megawati dan Jokowi itu saling berhadap-hadapan, sudah terasa. Tak hanya M. Qodari yang merasakan, tapi juga banyak yang lain. Tapi, tak sedikit juga yang yakin, mustahil Megawati dan Jokowi akan berhadap-hadapan.
Sampai awal bulan ini, memang masih tampak adem-ayem. Apalagi, setelah kehadiran Jokowi dalam Rakernas PDIP. Tapi, ketika diputuskan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar, di mana Jokowi sedang di luar negeri, mulai tersingkap.
Apalagi, setelah putusan MK keluar. Bukannya menunggu kepulangan Jokowi dari luar negeri, Megawati malah langsung memutuskan Ganjar berpasangan dengan Mahfud MD. Sepertinya Megawati sudah punya kesimpulan, sebelum ditanyakan langsung ke Jokowi. Apa maksud?
Ditantang pula, "apakah Jokowi masih dukung Ganjar atau tidak," kata Puan. Padahal Mahfud MD sampai saat ini, masih menterinya Jokowi. Bukannya meminta izin, malah ditantang pula mau ikut atau tidak. Megawati akan jalan terus.
Ada yang berpikiran bahwa putusan MK adalah usaha terakhir Jokowi buat menyatukan Ganjar dan Prabowo. Tapi, usaha itu langsung dicap Megawati seperti penentang² Jokowi sekaligus pembenci Prabowo, perihal politik dinasti, dan lain². Macam bersih saja Megawati, soal isu ini.
Kini, Jokowi sudah ada di tanah air. Prabowo pasti akan bertanya ke Jokowi tentang siapa calon pendampingnya. Bukan karena Prabowo tak bisa memutuskan sendiri, tapi sampai kini Prabowo masih menterinya Jokowi. Prabowo tak akan seperti Mahfud. Dia seorang kesatria.
Bila Jokowi memberi jalan buat Gibran, berarti "the clash of the titans" atau bentrokan raksasa akan terjadi. Tak hanya orang kekenyangan di sekitarnya saja yang muak, Jokowi pun sudah muak. Muak karena terus menahan, menahan direndahkan. Sejak dulu, Jokowi sudah terbiasa dihujat.
