Anwar Ibrahim dan Anies Baswedan
Oleh: Abrar Rifai
Sebenarnya sudah lama ingin menulis tokoh Melayu ini. Dari ketika dulu ia keluar masuk penjara, sampai akhirnya ia menjabat perdana menteri.
Setelah Mursi di Mesir, cerita pemimpin dari penjara menuju istana kembali terulang. Begitulah cerita Nabiyullah Yusuf --alaihissalam-- yang kurang lebih ceritanya sama dengan Anwar Ibrahim.
Liwat itulah tuduhan keji yang dialamatkan kepada tokoh yang sudah menjadi aktivis sejak belia tersebut. Sementara Nabi Yusuf dituduh menggoda istri raja.
Keinginan menulis DS Anwar Ibrahim sudah lama lekat dalam benak. Sampai akhirnya sakit mendera saya, hingga stroke menyerang, saya kehilangan sebagian besar memori.
Sudah begitu karena stroke di bagian kanan, tangan dan kaki kanan gak bisa digerakkan. Jadilah saya hanya bisa mengetik dengan tangan kiri. Karena saya bukan kidal tentu hal ini sangat menyulitkan.
Itulah sebabnya, ada banyak pesan yang tidak saya balas dan jarang update status. Kalaupun ada pesan penting yang perlu saya balas, biasanya saya minta tolong istri untuk mengetik.
Hari ini tangan kiri saya tertatih mengetik tulisan ini, setelah melihat di FP Anwar Ibrahim, beliau sedang bersama Anies Baswedan yang notabene Bacapres negara tetangga.
Anwar Ibrahim memang terkenal humble, pendakwah Ustadz Abdus Shomad pun beliau jamu. Hanya bedanya UAS diterima di rumah.
Sementara AB ditemui di Putra Jaya. Padahal Anies bukanlah pejabat, walau dalam captionnya ditulis mantan menteri pendidikan Indonesia.
Apakah ini menyiratkan dukungan DSAW terhadap Anies? Tak mudah ditebak.
Lepas dari itu, saya berharap semoga Anwar Ibrahim berkekalan menjadi PM Malaysia. Sebab sistem parlementer di negeri Jiran tersebut memungkinkan setiap anggota parlemen bergeser dukungan sewaktu-waktu.
Sementara di Indonesia, politik yang tidak lepas dari cukong atau dihaluskan menjadi oligarki, memungkinkan setiap partai mengalihkan dukungan. Yang tentu berpengaruh terhadap jadi atau batalnya setiap Bacalon mendaftar ke KPU.
Kita lihat saja apakah Nasdem, PKB dan PKS tidak akan goyah sampai 19 Oktober nanti.
Kita lihat saja apakah Anwar Ibrahim masih bertahan menjadi PM Malaysia sampai Anies menjadi Presiden RI nanti.
(*)