AKHIR KARIR "JENDERAL BALIHO"

[PORTAL-ISLAM.ID] Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman dikabarkan akan diganti dari jabatannya hari ini, Selasa (24/10/2023). 

Rapat Koordinasi Serah Terima Jabatan KSAD digelar hari ini, Selasa (24/10/2023).

"Betul hari ini rapat persiapan sertijab KSAD," kata Kadispen TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari ketika dikonfirmasi, seperti dilansir kumparan.

Hamim belum mengungkap siapa calon KSAD pengganti Dudung. Hamim juga tak mau berkomentar banyak.

"Kita tunggu dari istana dulu," tegas dia.

Namun dari informasi dihimpun, Jokowi telah menunjuk Wakasad Letjen Agus Subiyanto untuk menggantikan Dudung. 

Rencananya pelantikan KSAD akan dilakukan pada Rabu (25/10/2023) di Istana Merdeka. Namun Istana belum memberikan respons.

Jenderal Dudung Abdurrachman akan memasuki pensiun pada 17 November 2023. Dia menjabat sebagai KSAD sejak 17 November 2021. Dudung merupakan lulusan Akademi Militer 1988 dari kecabangan Infanteri.

Dudung Abdurrachman kelahiran 19 November 1965 dan akan pensiun 17 November 2023.

Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dijelaskan bahwa prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.

Dijuluki "Jenderal Baliho"

Nama Dudung mulai terkenal saat aksinya menurunkan baliho-baliho Habib Rizieq di Jakarta. Saat itu Dudung menjabat Pangdam Jaya.

Saat hadir di podcast Deddy Corbuzier, KSAD Dudung Abdurachman mengaku tak mempermasalahkan dijuluki sebagai "jenderal baliho." 
Julukan itu melekat pada sosok Dudung ketika masih menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya, ia memerintahkan anak buahnya untuk menurunkan spanduk dan baliho yang terafiliasi dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) pada November 2020 lalu. 

Alasan Dudung menurunkan baliho Habib Rizieq katanya karena suka menghina Presiden Jokowi.

"Saya lihat itu (HRS) berani sekali mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus. Saya sebagai warga negara ketika mengetahui nama presiden kita tidak benar, mendidih darah saya ketika itu! Panas sudah!" ujar Dudung ketika berbicara di podcast Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube pada Selasa, 30 November 2021. 

Ia mengaku geram ketika melihat banyak baliho yang dipajang di titik tertentu di Jakarta, banyak berisi seruan untuk melakukan jihad dan reformasi akhlak. Mantan Pangkostrad itu juga menyebut, ada pula temuannya baliho Rizieq Shihab yang disembah oleh para pengikutnya. 

"Saya pelajari apa ini. Kemudian, saya juga pelajari sebelum-sebelumnya apa yang dilakukan oleh Rizieq Shihab itu. Ternyata ia sering menghina pemimpin kita," kata Dudung. 

Dudung juga mencuat saat ikut konpers bersama Kapolda Metro Jaya Fadil Imran di kasus pembunuhan enam laskar FPI atau kasus KM50.
Baca juga :