Oleh: Erizal
Malam tadi, ternyata seperti malam-malam sebelumnya. Tak ada yang berubah. Mungkin ada yang nyenyak tidurnya, tapi ada yang tidak. Bahkan, ada yang begadang. Yang begadang, tentu akan bangun lebih akhir, tapi yang tak begadang, akan bangun lebih awal. Begitulah.
Pagi ini, beberapa yang dulu menjadi misteri, kini sudah terungkap. Tak ada yang aneh juga. Biasa-biasa saja. Prabowo-Gibran, akhirnya berpasangan. Berarti, tiga pasang akan ada di meja KPU. Setelah sebelumnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Apa yang dianggap dulu mustahil, ternyata tak mustahil. Malah, Presiden Jokowi sendiri yang rasa-rasa mustahil Gibran akan berpasangan dengan Prabowo, ternyata kejadian. Ya, harus direstui, apa boleh buat. Inilah produk dari, "ojo kesusu, ojo grasak-grusuk" itu. Happy ending.
Megawati dan Jokowi berpisah jalan? Bisa ya, bisa juga tidak. Jokowi tegas menyatakan akan mendukung ketiganya. Berarti, jalan ekstrem "tidak" diambil, atau setidaknya "belum" akan ditempuh.
PDIP akan menarik seluruh menterinya dari kabinet? Rasanya ini juga tidak, atau belum akan terjadi.
Gibran sudah menemui Puan sebelum akhirnya berkeliling menemui Ketum-Ketum parpol pengusung Prabowo. Tinggal lagi Jokowi dan Megawati. Akankah kayak Megawati dan SBY?
Tak ada yang berharap begitu. Tapi, kalaupun terjadi, artinya, kita sudah pernah mengalami. Kali ini mestinya tak lebih buruk. Semua bisa melihat yang lebih besar. Antar pendukung saja sudah banyak yang bisa mengingatkan agar tak saling melukai. Apalagi para pemimpin kita.
(*)