Tinggalkan Saja Demokrat

“𝐏𝐨𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬𝐢 𝐊𝐨𝐜𝐚𝐤, 𝐏𝐨𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐤”

By Nazlira Alhabsy

Jabatan Wapres kok dianggap jabatan prestige. Sejak Presiden pertama RI hingga yang terakhir sekarang, coba sebutkan satu saja, produk yang memiliki kekuatan hukum apa yang diterbitkan oleh kewenangan jabatan Wapres..?

Polri masih punya Skep, Panglima TNI punya SK, Jaksa Agung punya Peraturan, Menteri ada Permen, Dirjen pun masih punya SE, Wapres cuma punya apa selain gunting buat motong pita..?

Coba cek pada bab III UUD-45 tentang Kekuasaan Pemerintah Negara Pasal 4 ayat 2 :
“𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙬𝙖𝙟𝙞𝙗𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖, 𝙋𝙧𝙚𝙨𝙞𝙙𝙚𝙣 𝙙𝙞𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙒𝙖𝙠𝙞𝙡 𝙋𝙧𝙚𝙨𝙞𝙙𝙚𝙣”.

Tapi fungsi pembantu ini berlaku juga kepada jabatan Menteri sesuai Pasal 17 ayat 1 UUD-45 yang berbunyi :

“𝙋𝙧𝙚𝙨𝙞𝙙𝙚𝙣 𝙙𝙞𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙩𝙚𝙧𝙞-𝙢𝙚𝙣𝙩𝙚𝙧𝙞 𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖”.

Jadi ternyata Wapres dan menteri sama-sama pembantu, begitu kan..?. Sudah sama-sama pembantu, tak diberi pula kekuasaan menerbitkan peraturan.

Kalau masih diberikan kekuasaan sebagai koordinator pembantu sih masih mending, kekuasaannya serasa setara Menko. Tapi ternyata itu pun tidak.

Karenanya tak heran, Soekarno dulu 11 tahun menjabat Presiden tanpa 1 biji Wapres pun tak ada masalah tuh. Barangkali jauh lebih terasa bermasalah jika istri yang berkurang satu.

Jadi politisi macam apa yang mau memperebutkan jabatan potong pita sambil ngarep-ngarep Presiden modyar..?

Cuma menang punya istana-istanaan, foto dipajang dibanyak ruangan kantor bersanding dengan foto Presiden dan dapat pengawalan paspampres. Pengelolaan anggaran pun juga tak jelas, lalu prestige dan istimewanya Wapres itu apaaaaa..?

Masih lebih bergaya jabatan Menko Maritim Segalur (segala urusan), ketauan gaji rangkapnya banyak. Atau Menhan deh misalnya, anggarannya Mega Proyek, supaya tidak gampang khilaf gaji pastinya juga gede dong. Lah kalau Wapres…?, dari seremonial ke seremonial cuma bikin perut buncit kebanyakan makan tumpeng.

Kalau mau jabatan Wapres itu penting dengan kekuasaan setingkat dibawah Presiden, amandemen dulu itu UUD-45, atur tentang kekuasaan Wapres agar lebih merepresentasikan pentingnya kedudukan jabatan itu, sehingga koalisi layak bubar lantaran jabatan Wapres memang pantas untuk diperebutkan.

Politisi jaman sekarang memang banyak yang kocak-kocak macam pelawak, tinggal rakyat yang jadi penonton yang ngakak-ngakak.

👇👇
Baca juga :