Sultan Melayu mewakafkan 13 juta Gulden kepada Sukarno untuk modal awal Indonesia merdeka... sekarang puak Melayu disuruh angkat kaki dari tanah kelahirannya...?!?!

[PORTAL-ISLAM.ID]  Sultan Melayu mewakafkan 13 juta Gulden (setara 1,074 triliun Rupiah) untuk modal awal Indonesia merdeka... sekarang puak Melayu disuruh angkat kaki dari tanah kelahirannya...?!?! 🤔

Lewat Sukarno, Sultan Syarif Kasim II Serahkan 13 Juta Gulden untuk Republik

Nama Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau juga dikenal dengan Sultan Syarif Kasim II kondang setelah menyumbang harta kekayaannya sebanyak 13 juta gulden kepada Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan 120,1 juta dolar AS atau jika dirupiahkan nilainya mencapai lebih dari Rp 1,074 triliun.

Melansir dari laman dinsos.riau.go.id, setelah mendengar berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 15 Agustus 1945 yang kemudian diikuti dengan diproklamasikannya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Sultan Syarif Kasim II yang dikenal anti kolonialisme langsung mengibarkan bendera merah-putih di depan Istana Siak.

Namun kemerdekaan yang didapatkan Indonesia saat itu tidak serta merta mendatangkan kejayaan, karena masih ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk menjadi bangsa yang mampu berdiri dan menopang hajat hidup rakyat. Untuk itu, pada 1946, Sultan Syarif Kasim II memutuskan untuk menemui Presiden Pertama RI Soekarno.

Sesampainya di Jawa dan bertemu dengan Bung Karno, Sultan Syarif Kasim II menyatakan bahwa kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan tersebut disertai dengan penyerahan mahkota kesultanan dan menyumbangkan 13 juta gulden kepada Pemerintah RI.

"Sultan Syarif Kasim II menyerahkan modal untuk Indonesia melalui Soekarno sejumlah uang senilai 13 juta Gulden Belanda, mahkota berlian miliknya, serta pedang keris dan harta-harta bernilai lainnya,” kata Mantan Bupati Siak yang kini Gubernur Riau, Syamsuar, seperti dikutip Tempo.

Selain menyerahkan uang dan benda-benda simbolis, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan seluruh wilayah kerajaan untuk bergabung di bawah pemerintahan NKRI. Wilayah tersebut di antaranya Sumatera Timur, meliputi Kerajaan Melayu Deli, Serdang, Bedagai hingga Provinsi Riau dan Kepulauan Riau saat ini.

Baca juga :