[PORTAL-ISLAM.ID] Pada tahun 798 H, Al-Imam Ibn Al-Jazariy meninggalkan Mesir melalui jalur laut dan tiba di Bursa, Turki.
Ketika Sultan Utsmaniyah Ke-4, Sultan Bayazîd ibn Murâd ibn Orkhân ibn ‘Utsmân, mengetahui kedudukan Al-Imam Ibn Al-Jazariy, maka beliau disambut hangat olehnya.
Sultan begitu menghormati dan mengagungkan beliau, memberikan tempat tinggal yang sangat layak untuk beliau seraya memintanya untuk mengajar dan menetap di Turki dengan memberikan upah padanya 200 dirham per hari juga mempersembahkan pada beliau sekelompok kuda dan sejumlah budak. Maka, Ibn Al-Jazariy menetap selama enam tahun lebih satu bulan untuk mengajar Qiraah, ‘ulûmul Qurân, dan Hadits.
Upah 200 dirham per hari jelas upah yang sangat besar. Apabila kita konversi ke rupiah, nilai dirham fluktuatif di antara 30rb-70rb/ dirham. Apabila kita ambil nilai pertengahannya, yaitu 50rb, maka artinya Al-Imam Ibn Al-Jazariy digaji sebesar 10jt per hari oleh Sultan. Ini baru gaji yang diterima, belum dihitung dengan fasilitas-fasilitas lain yang diterima oleh Al-Imam Ibn Al-Jazariy.
Inilah penghargaan Sultan yang taat pada syariat Islam terhadap ulama. Mereka tidak segan-segan memberikan begitu banyak harta sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu dan ulama. Sehingga para ulama tidak disibukkan dengan pekerjaan dan fokus menekuni ilmu dengan belajar, mengajar, dan menulis kitab.
Semoga Allah merahmati Ibn Al-Jazariy dan Sultan Bayazid. Amin.
(Muhammad Laili Al-Fadhli)