CPBK?
Oleh: Erizal
PDIP itu cinta pertama kami. Kata Waketum Gerindra, Habiburokhman, saat ditanya bertemunya Prabowo-Megawati dalam acara Hari Nasional Arab Saudi, di Jakarta. CLBK atau CPBK? Cinta Pertama Bersemi Kembali.
Aneh juga dua tokoh penting paling dicari-cari saat ini, bisa hadir dalam acara Arab Saudi? Bukan bermaksud merendahkan acara itu, melainkan acara seremonial seperti itu kerap diabaikan, kalau tak ada maksud yang dikira lebih penting.
Tentu, baik pihak Prabowo maupun Megawati, tahu betul keduanya akan hadir dan duduk satu meja. Masing-masing tak menghindar saja, itu poin bagus. Terutama, bagi pihak-pihak yang ingin kedua tokoh bangsa ini bersatu. Ini awal, setidaknya.
Aura Ka'bah semoga menyebar dalam acara Hari Nasional Arab Saudi itu. Kota suci sebagai lambang persatuan hakiki. Kiblat umat Islam. Persatuan itu penting di tengah ketidakpastian global dan regional, hampir di seluruh bidang.
Memang, seperti kata pengamat politik dari Indo Barometer, M. Qodari, tak bisa berharap banyak bahwa pertemuan itu akan berujung pada koalisi besar. Masih terlalu jauh. Karena tak ada yang bisa dibahas dalam acara begitu.
Namun, peristiwa besar tentu didahului peristiwa-peristiwa kecil, sebelumnya. Mendadak itu sebetulnya tak ada. Ada, karena orang tak tahu saja tanda-tandanya. Jika tahu, sesuatu itu tak bisa dikatakan mendadak. Apalagi, hubungan antara Prabowo-Megawati itu dasarnya baik. Tak ada goresan seperti SBY.
Konon, pihak Prabowo sudah mengajukan ingin ketemu Megawati itu, sudah sejak lama. Hanya tinggal waktu Megawati saja, kapan sedianya? Acara di Kedubes Arab itu awalan yang bagus. Puan Maharani juga telah memberi sinyal kuat.