Prabowo Makin Kokoh

Oleh: Erizal

Demokrat dikabarkan berlabuh ke koalisi Gerindra mengusung Prabowo. Mestinya Demokrat berlabuh ke koalisi PDIP mengusung Ganjar, sesuai mimpi SBY tempo hari, satu gerbong dengan Megawati. Tapi, syarat yang diajukan PDIP untuk bertemu Megawati, terlalu berat.

Umumkan dulu dukungan terhadap Ganjar baru bisa Megawati bertemu SBY. Itu syarat terlalu berat. Belum apa-apa, sudah minta cek kosong. Dalam politik, itu sama saja menyerahkan leher untuk disembelih. Mustahil, Demokrat mengabulkan hal itu. Apalagi, Demokrat baru saja tersakiti.

Tapi, syarat yang diajukan PDIP itu juga bisa dipahami. Buat apa bertemu sekadar bertemu, yang ujungnya belum jelas? Bukan masanya lagi gimmick-gimmick politik tak penting. Bukan berarti silaturahmi itu tak penting, tapi masanya sudah berlalu. Masa lalu biarlah menjadi masa lalu.

Agar spekulasi tak terlalu liar dan berlangsung lama, tepat sekali bila Demokrat langsung saja mengumumkan bergabung dengan koalisi Gerindra mengusung Prabowo. Apalagi SBY dan Prabowo baru saja bertemu dalam acara Pepabri. Pasti kode²an keduanya sangat jelas.

Terkait pertemuan Megawati dan SBY bisa dilakukan setelah ini dan tak terkait koalisi²an. Toh, kedua mantan Presiden kita ini tak punya masalah lagi. Dua puluhan tahun, rasanya sudah cukup untuk melupakan/menghilangkan kepahitan di antara keduanya. Setidaknya, dapat dimaklumi.

Dengan pindahnya PKB dan bergabungnya Demokrat, membuat posisi Prabowo semakin kokoh. Minimal, tetap seperti dulu, atau sama sekali tak tergerus. Apalagi ketokohan Cak Imin di Jatim sudah tertutupi dengan bergabungnya Yenny Wahid. Peluang Prabowo terbuka lebar.

(*)
Baca juga :