"Prabowo kalau gak menang ya kebangetan"

Catatan @MinmonPS7:

SBY Menteri, lalu Jadi Presiden. Prabowo, Capres lalu Jadi Mentri. 

Prabowo elektabilitas-nya tinggi. Ya itu kata lembaga survei. Beliau tokoh kawakan.
Veteran Pilpres 2 kali. 

Koalisi pendukungnya parpol tajir-tajir. Prabowo-nya tajir melintir. Relawan? Ada tapi dikit endak seperti 2019 lalu. Kalau Pilpres ini soal duit, endak menang yo kebangetan. 

Kalau Pilpres itu juga soal-soal dukungan internasional (pengakuan) now ada pak SBY. 

Mungkin Prabowo kurang diminati karena isu pelanggaran HAM, dunia sensitif urusan itu. Tapi kini ada SBY yang bisa meyakinkan dunia luar.

Sederhananya gini, AS akan lihat dari jendela gedung putih: ooh, dah ada SBY, baeklah. Lanjutkan.

Tinggal penawaran Prabowo ke SBY aja seperti apa. Good, ya bungkus. Jangan salah SBY itu masih kekar. 

Okey, lah; Demorat kehilangan momentum tapi SBY punya jaringan solid. AHY minggir dulu, ini belum level mu, nak. Pelajari dengan baik.  

Prabowo cuma mentri, pak SBY itu mantan presiden. Jaringannya mentri dengan presiden tentu beda. 

Banyak hal-hal penting di luar sana yang hanya presiden dan presiden di ruang-ruang tertutup yang tau. Prabowo belum pernah alami itu. 

Rekam jejak SBY dan Prabowo di dunia Internasional jelas lebih bersinar SBY, wong presiden 10 tahun memimpin negeri yang luas ini. 

Apalagi rumornya Presiden Jokowi juga endorse Prabowo. Jadi kalau endak menang ya kebangetan. Dan Jangan lupa suara Partai Berkarya yang sudah bubar itu 2,9 juta pada  pemilu 2019 lalu, gesernya besar kemungkinan ke Golkar (yang mendukung Prabowo). 

Di koalisinya PDIP, Megawati mantan Presiden, tapi cuma sebentar aja. Jajalan internasionalnya saya rasa tak seefektif SBY yang mampu berbahasa inggris was wes wos, dan gesturnya elegan. 

Tapi Mega juga jangan dikecilkan, pimpinan Parpol yang bisa sangat bersahabat dengan Partai penguasa di China. Bisa cincai cincai pinjem-2 duit, lah; untuk modal pemilu.

Militansi kader PDIP juga jangan ditanya. Mangkanya Hasto baru-baru ini push itu. Mereka tak segan-segan bilang diri mereka haluan kiri yang identik militansi menurut Hasto. 

Koalisinya Nasdem, ya ada PKS, yang tidak hanya militan kader-kadernya tapi juga dari kalangan terdidik (yang militan itu). Soal lapangan mereka tidak hanya militan tapi bisa bergerak dengan terukur tertakar. 

PKB, jaringan NU dan ponpes-ponpes mereka itu bisa jadi mesin politik yang efektif. Anies punya nilai jual tinggi didongkrak Muhaimin. Nasdem, ya jualan Anies sama harus berani keluar modal gede. Paloh pebisnis, dia tau bagaimana berinvestasi & negosiasi.

👇👇
Baca juga :