POSISI AHY DI KOALISI PRABOWO

POSISI AHY DI KOALISI PRABOWO

Oleh: Dendi Budiman

'Jelas Pakbowo kerjanya jelas', barangkali itu logika awal mengapa Demokrat melabuhkan dukungan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Tapi saya berpendapat bukan soal itu tapi lebih pada 'deal politik' dari mantan Danjen Kopasus yang pernah tiga kali gagal pemilu.

Prabowo merangkul AHY yang tenggelam usai tak jadi Cawapres lantaran Anies memilih Cak Imin. 

Apa yang membuat Demokrat memilih bergabung dengan KIM? Hanya SBY yang tau. Tapi sejak awal, kita telah menduga kalau Demokrat lebh mungkin dan rasional gabung KIM dibanding yang lain.

Berdasarkan sumber terpercaya, Prabowo menawarkan posisi empat menteri, salah satunya posisi Menko khusus untuk putra mahkota Cikeas. Terlihat sekali kalau Prabowo mengobral dan menawarkan apapun demi kursi RI-1. 

Mengapa bukan kursi RI-2 untuk AHY? tentu saja karena posisi itu telah dibidik dan disiapkan untuk sang Bohir, Erick Thohir.

Bergabungnya Demokrat ke KIM menjadikan koalisi ini paling gemuk diantara yang lain. Tapi apakah bergabungnya Demokrat menambah kuat KIM, saya kira belum tentu.

Hari ini partai yang mendukung Prabowo di parlemen adalah Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat. Dukungan total dari keempat partai ini adalah 45,40%. Paling besar.

Sementara itu, Ganjar Pranowo didukung oleh PDIP dan PPP, dengan total dukungan dari kedua partai ini sebesar 25,56%.

Anies Baswedan, di sisi lain, mendapat dukungan dari PKS, Nasdem, dan PKB, dengan total dukungan partai sebesar 29,04%.

Berdasarkan perimbangan kekuatan mesin partai politik ini, Prabowo unggul dengan cukup signifikan, dengan selisih sekitar 20% dari kedua pesaingnya (Prabowo: 45,40% vs Ganjar: 25,56% vs Anies: 29,04%).

Meski begitu, ada pekerjaan yang musti dikerjakan AHY kala melabuhkan partai berlambang Mersi itu ke KIM. 

Berdasarkan surveinya Burhanuddin Muhtadi, setidaknya ada 42 persen pendukung Demokrat masih memilih Anies dan hanya 32 persen ke Prabowo. Ini jadi PR serius yang harus dikerjakan AHY, menyakinkan konstituen bahwa pilihan memilih KIM adalah yang terbaik.

Pernyataan 'turun gunung' SBY menyelamatkan Demokrat mengisyaratkan kepada publik bahwa AHY lagi-lagi gagal membawa partai mersi itu terbang ke angkasa. 

Mas AHY perlu lebih giat lagi belajar mas, posisi Menko yang kelak akan sampean duduki jika Prabowo menang saya kira bisa memberikan pelajaran penting sekaligus pembuktian kepada publik bahwa sampean LAYAK.

Seperti Pepo sampean, dari menteri lalu Presiden. Selamat belajar mas AHY.

(*)
Baca juga :