Perhatikan baik-baik berita ini, kalau perlu baca kata demi kata, bagaimana Pemerintah dengan swasta China membuat suatu proyek...

Perhatikan baik-baik berita ini, kalau perlu baca kata demi kata, bagaimana Pemerintah dengan swasta China membuat suatu proyek.

Rempang ECO City, pengembangan kawasan komersial dengan kota modern yang nanti akan jadi kawasan terintegrasi bla bla bla dan ujung beritanya adalah "Pendirian Pabrik Kaca China terbesar kedua di Asia Tenggara".

Dan untuk itu maka penduduk ASLI yang berdiam di kawasan tersebut secara turun temurun, puluhan tahun bahkan mungkin ratusan tahun harus hengkang dari pulau tersebut dan rela dipindah ke suatu daerah yang tak pernah mereka bayangkan bakal menjadi masa depan mereka. 

Walaupun janji Pemerintah (atau pengembang China) memberi mereka rumah tipe 45 dengan luas tanah 500 m2, kita tahu janji mana Pemerintah yang selama ini ditepati?

Bencana gempa Lombok
Bencana gempa Cianjur
Relokasi warga NTB Mandalika
Dan lain-lain janji-janji

Mana yang sudah terealisasi 100%?

Dan inilah yang harus dihadapi penduduk Rempang tanpa ada posisi tawar.

Merelokasi penduduk, manusia, bukan seperti merelokasi gajah, monyet, atau komodo.

Dipindah lalu dikasih kandang, dan biarkan mereka mencari makan sendiri, dan lanjutkan hidup di tanah asing yang penting ada daun-daun, hewan buruan, dan air untuk minum.

Ini penduduk! Rakyat! Manusia!

Urusan mereka bukan hanya pindah rumah yang dibebaskan PBB 30 tahun dst dst

Ada 1001 urusan multidimensional manusia yang menjadi persoalan besar bagi manusia, yang tak bakal terakomodir hanya dengan rumah tipe 45 dan tanah 500 M2.

Bagaimana dengan mata pencaharian? Siapa yang mau kasih penghasilan untuk mereka karena tidak mungkin begitu saja mereka bisa mencari pekerjaan atau bertani atau beternak seperti sulap abrakadabra.

Bagaimana dengan sekolah anak-anak? Siapa yang membiayai mereka ketika mereka dan  orangtua  mereka dipaksa untuk pindah, apakah begitu mudah memindahkan anak, beserta jiwa raga dan masa depan mereka?

Mereka anak-anak manusia bukan anak-anak kucing.

Coba lihat betapa zalimnya perlakuan terhadap mereka, anak-anak itu disemprot gas air mata! 

Kejamnya kalian! Ngapain kalian lakukan itu terhadap mereka.

------

Beginilah Penguasa ala Fir'aun. Makanya kalau dimaki Fir'aun jangan curhat di muka umum.

Sudah terjadi berulang kali dan berulang kali setiap ada kawasan baru, Penduduk Lokal harus menderita dan menjadi korban yang duka dan deritanya  tak akan pernah terbayar hingga puluhan tahun ke depan.

------

Saya membayangkan kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Bukan kalian, penduduk lokal yang akan menikmati itu semua. Selama Penguasa bermental begini, kalian adalah korban pertama.

Kami, di Jakarta, kami di Jawa, akan selalu baik-baik saja, dengan atau tanpa Jakarta menjadi Ibukota.

Saya membayangkan kalian, tanah kalian, hutan kalian, harta kekayaan kalian yang berada jauh di bawah bumi tempat kalian berpijak.

Itulah harta kalian yang mau dijarah tanpa ampun. 

Seperti juga penduduk Rempang.

Bukan soal ECO City yang mau dibangun. Bukan Pabrik Kaca yang mau jadi target utama.

Minyak, yang ada di kawasan kalian itulah sasaran sesungguhnya.

Minyak, yang masih cukup buat memandikan seluruh Rakyat Indonesia sampai ribuan tahun ke depan.

(@DokterTifa)

Baca juga :