[PORTAL-ISLAM.ID] KABUL – Pemerintahan Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan pihaknya menandatangani tujuh kontrak pertambangan pada Kamis (31/8/2023) dengan nilai investasi sebesar $6,5 miliar (hampir Rp 100 Triliun), yang merupakan putaran kesepakatan terbesar sejak Taliban merebut kekuasaan dua tahun lalu.
Kontrak tersebut ditandatangani di Kabul antara Kementerian Pertambangan dan Perminyakan IIA dan perusahaan swasta dari Afghanistan, Turki, Iran, Tiongkok, dll.
Kontrak untuk tujuh tambang senilai lebih dari $6,5 miliar ditandatangani pada hari Kamis di hadapan wakil PM bidang ekonomi, Mullah Abdul Ghani Baradar, dan pejabat Imarah Islam lainnya.
Penjabat Menteri Perminyakan dan Pertambangan juga mengatakan bahwa tambang emas di provinsi Takhar, dengan luas 12 km kilometer persegi akan diserahkan kepada Perusahaan China-Afghanistan dengan Perusahaan Swasta Zarawar Afghanistan, dan $310 juta akan diinvestasikan di dalamnya.
Menurut Delawar, tambang blok kedua Mes Aynak di Logar, seluas 240 kilometer persegi, telah diserahkan kepada Turia, sebuah perusahaan swasta—perusahaan tersebut diperkirakan akan berinvestasi sebesar $411 juta.
Delawar menambahkan bahwa bagian pertama dari tambang besi Ghoryan di provinsi Herat telah diserahkan kepada Perusahaan Watan Darakhshan, di mana $2,8 miliar akan diinvestasikan.
Blok kedua tambang besi Goryan di Herat telah diserahkan kepada Perusahaan Pertambangan dan Logistik Timur Tengah Sahil, Dara-e-Noor, sebuah perusahaan Afghanistan, dan Epcol, sebuah perusahaan Turki, di mana $874 juta akan diinvestasikan.
Blok ketiga dari tambang besi Ghoryan telah diserahkan kepada Shamsh, sebuah perusahaan Afghanistan, dengan GBM dan AD Resources, perusahaan Inggris, di mana $573 juta akan diinvestasikan.
Blok keempat dari tambang besi Ghoryan telah diserahkan kepada Bakhtar Steel Company, dengan perusahaan Ehya Sepahan dan Parsian Iran—perusahaan tersebut akan berinvestasi $1,17 miliar.
Selain itu, kontrak penambangan timah di distrik Tulak, provinsi Ghor telah diserahkan kepada perusahaan 'Afghan Invest' dan Epcol, sebuah perusahaan Turki. $537 juta akan diinvestasikan di tambang tersebut.
“Sebanyak $6,557 miliar akan diinvestasikan dalam tujuh proyek ini. Hal ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja dan secara signifikan memperbaiki situasi perekonomian negara,” kata pejabat Taliban.
Ini merupakan kesepakatan terbesar yang ditandatangani Taliban sejak mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021. [Tolonews]
[VIDEO penandatangan kontrak]