Para Jenderal Di Belakang Prabowo

[Majalah TEMPO]
Peran Pensiunan Jenderal Pendukung Prabowo Subianto

- Prabowo Subianto mendapat dukungan dari purnawirawan TNI yang dulu menjadi seterunya. Melupakan dosa pelanggaran HAM berat.

- Luhut membentuk tim baru bernama Pandawa 5 untuk mendukung Prabowo Subianto

DUA kali Glenny Kairupan menghubungi Letnan Jenderal (Purnawirawan) Agum Gumelar pada Ahad, 17 September lalu. Ia meminta Ketua Umum Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian RI (Pepabri) itu datang ke rumah Prabowo Subianto. Glenny, purnawirawan TNI bintang dua, menyampaikan bahwa mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berkunjung ke rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Kepada Glenny pagi itu, Agum menjawab belum pasti hadir karena ada kegiatan lain. Namun, pada siang hari, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengiyakan undangan Glenny. “Saya hadir secara pribadi, bukan mewakili Pepabri yang merupakan organisasi netral,” kata Agum Gumelar kepada Tempo di rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 19 September lalu.

Yudhoyono, teman seangkatan Glenny dan Prabowo di Akademi Militer, datang ke Hambalang untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Pada Jumat, 1 September lalu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyatakan keluar dari koalisi Anies Baswedan. Sebabnya, Anies memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Di Hambalang, Yudhoyono mengucapkan dukungan kepada Prabowo. “For you (Prabowo), saya siap turun gunung,” ujarnya. Empat hari kemudian atau pada Kamis, 21 September lalu, dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Demokrat, partai itu resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Selain Agum dan Yudhoyono, hadir Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal (Purnawirawan) Wiranto

Gerindra juga mengundang Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan serta bekas Kepala Badan Intelijen Negara, A.M. Hendropriyono. Tapi Luhut dan Hendropriyono tak hadir.

Kepada Tempo pada Kamis, 21 September lalu, Glenny Kairupan membenarkan kabar bahwa ia menghubungi Agum. Glenny bercerita, komunikasi dengan Agum juga terjalin menjelang peringatan ulang tahun Pepabri ke-64 yang diadakan di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa, 12 September lalu. “Gue ingetin Prabowo supaya datang,” ucapnya.

Prabowo dan SBY hadir dalam acara itu. Bersama Agum, Wiranto, dan Hendropriyono, keduanya duduk mengitari meja yang sama. Mereka juga terlihat bernyanyi bersama. Tak terlihat tanda-tanda pertikaian panjang pada masa lalu yang terjadi di antara mereka.
Glenny Kairupan bercerita, hubungan Prabowo Subianto dengan Agum Gumelar kembali membaik seusai Pemilihan Umum 2019, terutama setelah Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan. “Saya juru damainya,” kata Glenny disertai tawa. 

Menurut Glenny, Agum juga telah menyatakan akan mendukung Prabowo sebagai calon presiden. “Iya, beliau mendukung,” tuturnya. Tapi Agum belum mau mengakui bahwa ia telah mendukung Prabowo. “Saya masih mengamati dan betul-betul teliti membaca situasi,” ujarnya.

Toh, Agum kini menyatakan bahwa masalah pelanggaran hak asasi manusia yang membelit Prabowo tak perlu lagi diungkit. Pertimbangannya, Prabowo telah menjalani sanksi pemberhentian dan sudah tiga kali menjadi peserta pemilihan presiden sejak 2009. Apalagi Presiden Jokowi mengangkat menantu bekas presiden Soeharto itu sebagai Menteri Pertahanan.

“Masalah pelanggaran HAM sudah tak relevan lagi,” ucap Agum, yang menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus periode 1993-1994. 

Sedangkan Wiranto—yang membentuk Dewan Kehormatan Perwira untuk menyidangkan Prabowo—telah menyatakan dukungan pada 1 Mei lalu. Saat itu ia bersama sejumlah politikus Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura datang ke rumah Prabowo. Bekas Ketua Umum Hanura itu menitipkan sejumlah kader untuk menjadi calon legislator dari Gerindra. 

Orang dekat Wiranto, Sri Yunanto, yang ikut mendampingi bekas Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan itu, mengatakan Wiranto menilai Prabowo telah berubah dan menghargai seniornya. “Pak Wiranto menyebut Pak Prabowo pantas untuk menduduki posisi yang sedang dia perjuangkan,” katanya, Kamis, 21 September lalu.

Glenny Kairupan menyatakan bekas Kepala Badan Intelijen Negara, A.M. Hendropriyono, serta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan juga mendukung Prabowo. 
Hendropriyono hadir dalam acara deklarasi dukungan Prabowo sebagai calon presiden di Stadion Haliwen, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 3 September lalu. 

Di sana Hendropriyono juga menyinggung ihwal kesetiaan kepada Prabowo. “Simbol kesetiaan kita adalah Pak Prabowo,” tuturnya di atas panggung. 

Sedangkan Luhut Pandjaitan, ucap Glenny Kairupan, mendukung Prabowo karena sejarah yang panjang di antara keduanya.
Kepada Tempo, orang dekatnya bercerita, Luhut belum menginstruksikan para purnawirawan TNI yang tergabung di Bravo 5 dan Cakra 19 untuk mendukung calon tertentu pada Pemilu 2024. Bravo 5 dua kali mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden. Sedangkan Cakra 19, yang dibentuk belakangan, ikut bergerak memenangkan Jokowi pada Pemilu 2019.

Sumber yang sama mengatakan Luhut kini membentuk tim baru bernama Pandawa 5 untuk mendukung Prabowo Subianto. Luhut, dan juru bicaranya, Jodi Mahardi, tak menjawab pertanyaan yang diajukan Tempo ke nomor telepon selulernya.

(Selengkapnya baca: Majalah TEMPO, Minggu, 24 September 2023)
Baca juga :