Penggusuran warga dilakukan karena keberadaan warga dianggap menghalangi proyek strategis nasional pembangunan Rempang Eco City oleh PT Makmur Elok Graha milik Tipan Tommy Winata yg ditandatangani @airlangga_hrt Menko Perekonomian. Di lokasi Rempang Eco-City itu juga akan… https://t.co/B6noWuvR7X pic.twitter.com/tZad5uoMjp
— Mazzini (@mazzini_gsp) September 8, 2023
clean n clear dalam 14hari kerja, itu 7500 warga negara yg ada disana sekedar angka saja?? orde baru pun kalah sadis, biasa kalau pemerintah ga sanggup nolak permintaan cukong, ia butuh dukungan dari rakyat banyak berupa tekanan massa..
— Bang Edi (@BangEdiii) September 8, 2023
Rakyat mau bantu pemerintah ga?? https://t.co/tot79Nuyjf
Ini kira2 dibayar berapa ya buat perang sama warga sendiri https://t.co/ZPqDNxrFmg
— Bhagavad Sambadha (@fullmoonfolks) September 8, 2023
Pada tanggal 7 September 2023, telah terjadi kerusuhan di daerah Pulau Rempang-Galang, Batam, Kepulauan Riau.
— tvOnenews (@tvOneNews) September 8, 2023
Kerusuhan ini melibatkan aparat gabungan dari beragam kesatuan yang membawa 60 armada kendaraan dengan tujuan memasuki dan menggusur warga Pulau Rempang-Galang.
sumber… pic.twitter.com/SaHluBk7Hv
ALERTA! ALERTA!
— Fraksi Rakyat Indonesia (@FraksiRakyatID) September 7, 2023
Seruan solidaritas untuk warga Rempang-Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Aksi ini didorong karena warga tidak mau tergusur dari pulau yang sudah puluhan tahun mereka huni. Aparat negara justru menembaki dan bertindak kriminal terhadap warga. pic.twitter.com/XkxKf56Rjb
Sepanjang Republik Salome berdiri, baru kali ini ada presiden yang tiap tahun gonta-ganti mengenakan pakaian adat tapi di saat sama rejimnya gemar merampas hutan/tanah adat. 👍
— Denis Malhotra (@denismalhotra) September 8, 2023