Percaya tidak, sebagian besar abjad modern rupanya berasal dari akar yang sama, yaitu dari peradaban kuno di Timur Tengah.
Abjad tertua yang teridentifikasi adalah huruf Kanaan kuno. Diduga kuat sistem penulisannya terpengaruh bentuk-bentuk Hireoglip Mesir kuno yang bersifat simbolik.
Dari Kanaan kuno berkembang menjadi abjad Fenisia yang dipakai di kerajaan Suriah kuno.
Tulisan Fenisia kemudian diadopsi oleh bangsa Assyria kuno atau orang Asyur.
Di masa jayanya Kerajaan Assyria memiliki kekuasaan sangat luas dari Mesir, Babilonia (Irak), Persia dan Indo Arya di Asia tengah.
Indo-Arya inilah yang kemungkinan membawa budaya Aramaik hingga ke India. Mereka sukses mendesak orang Tamil (Dravida) yang telah lebih dulu memiliki peradaban di sungai Indus.
Di India, abjad berkembang menjadi sistem penulisan Brahmi. Orang Tamil turut mengadopsi dan membuat abjad Tamil-Brahminya sendiri.
Dari Tamil-Brahmi inilah diturunkan huruf Palawa yang tersohor hingga ke Nusantara. Karena prasati-prasasti tertua di Indonesia memakai huruf Palawa.
Huruf Kawi, atau huruf Jawa kuno adalah turunan dari Palawa.
Dari Kawi kemudian lahir tulisan Jawa, Sunda, Lontar, Bali, hingga Batak.
Huruf Arab modern adalah sepupu jauh mereka.
Kesemuanya memiliki kesamaan karena tiap abjad berfungsi membawa suatu suku kata.
(Pega Aji Sitama)