Kisah Mualaf Sam, Saya meminta (kedamaian) kepadaNya dan Dia memberikannya kepada saya

Salam,

Kisah saya adalah sebagai berikut...

Saya dibesarkan di sekolah Kristen dan selama sekitar 27 tahun, saya menganggap diri saya seorang ateis.

Saya mulai mempelajari berbagai agama seperti Kristen, Yudaisme, Budha, dan kemudian Sikhisme.

Suatu hari saat mendengarkan podcast saya mendengar dua pria ini mendiskusikan Islam dan Al-Quran dan salah satu dari mereka berkata “apakah kamu sudah membaca Al-Quran?”.

Hal ini memicu sesuatu di kepala saya ketika saya kemudian bertanya pada diri sendiri “sudahkah saya membaca Al-Quran?”.

Saya memeriksa online dan menemukan Alquran terjemahan bahasa Inggris di sebuah aplikasi.

Menekan tombol putar dan mulai mendengarkan surat-suratnya.

Sejak saat itu saya memperoleh lebih banyak pengetahuan hingga saya hampir yakin bahwa Tuhan itu ada dan Tuhan itu dikenal sebagai Allah dan Islam adalah agama yang benar.

Pada saat itu aku sedang menjalin hubungan yang aku akui sangat beracun.

Ada banyak pasang surut dan saya juga beberapa kali menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Saya masih terus kembali ke pasangan saya karena saya yakin saya mencintainya dan seiring berjalannya waktu dia akan berubah, tetapi sayangnya dia tidak berubah.

Bodohnya saya terus kembali meskipun teman dan keluarga saya memperingatkan saya.

Saya ingat suatu pagi di tempat kerja berkata pada diri sendiri “yang saya inginkan hanyalah kedamaian”.

Suatu hari (singkat cerita),

Saya dan pasangan saya tiba di rumah saat itu dan saya bertengkar karena dia menolak melipat cucian atau membersihkan rumah meskipun berada di rumah sepanjang hari.

Entah kenapa malam itu kami berpisah dan aku pergi ke rumahku. Pindah kembali dan sejujurnya saya bisa berkata, cinta yang kumiliki padanya berkurang dengan sangat cepat. 

Saya ingat berada di rumah saya tanpa membawa apa pun kecuali duduk di sana dalam keadaan tenang....

Bahkan ketika mengetik cerita ini di ranjang, keheningan dan kedamaian di sekitarku adalah cinta kepada Allah.

Saya meminta (kedamaian) kepadaNya dan Dia memberikannya kepada saya.

Aku selalu berhutang budi kepada Allah dan saat ini aku selalu merasa bersalah dan mendapati diriku tidak pernah meminta apa pun lagi karena kebebasan yang Dia berikan kepadaku sudah cukup.

Saya masuk Islam dan saya di sini sekarang.

Sekarang 12 bulan berlalu (setelah masuk Islam), gaung keheningan dan kedamaian luar biasa yang saya rasakan sekarang, menyelamatkan hidup saya.

Aku berhutang budi pada Allah.

(Sam)

Baca juga :