Lamongan – Eks Ketua PC Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) NU Lamongan, Mahrus Ali, mendesak agar kongres GP Ansor segera digelar. Ini mengingat kongres tersebut tidak juga dilaksanakan atau molor tiga tahun lamanya.
Mahrus menyayangkan pelaksanaan kongres seperti sengaja diundur dengan berbagai alasan. Padahal, kepengurusan PP GP Ansor seharusnya selesai pada November 2020 lalu berdasarkan SK yang telah terbit.
“SK PP telah berakhir sejak November 2020, tapi pelaksanaan Kongres mundur hingga 3 tahun, dengan berbagai alasan,” kata Mahrus, yang juga pengurus PW Lesbumi NU Jawa Timur tersebut, Kamis (14/9/2023).
Mahrus menuturkan, PP GP Ansor seharusnya memberikan teladan yang baik bagi PW, PC, PAC dan ranting. “Ansor ini adalah organisasi kaderisasi, seharusnya bisa disiplin, dan memberikan contoh yang baik bagi jajaran di bawahnya,” tandasnya.
Tak hanya itu, Mahrus juga menyoroti mundurnya kongres ini juga imbas dari kurang maksimalnya Ketua Umum Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) terhadap organisasi Ansor yang dipimpinnya. Hal itu lantaran Gus Yaqut juga menjabat sebagai Menteri Agama.
“Apalagi Ketua Umum menjabat sebagai menteri sudah tidak fokus mengelola Ansor sebagai organisasi yang beranggotakan jutaan orang ini. Padahal Ketua Umum ini seharusnya fokus pada kerja-kerja organisasi,” tukasnya.
“Kami mendesak agar kongres segera dilaksanakan dalam dekat-dekat ini. Ansor adalah organisasi kaderisasi, bukan organisasi politik yang bebas semaunya sendiri. Masa jabatan ketua umum sudah expired selama 3 tahun, beri kesempatan bagi kader lain untuk berproses, banyak kader potensial yang akan dirugikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, aktivis NU ini bahkan menduga, molornya kongres ini memang sengaja didesain untuk kepentingan politik di Pemilu 2024 mendatang. Hal itu terlihat dari manuver Gus Yaqut hingga terlibat terlalu jauh dalam konstalasi perpolitikan nasional akhir-akhir ini.
“Mundurnya kongres Ansor ini bisa jadi karena kepentingan Pemilu 2024, urusan Capres-Cawapres. Ketua Umum seharusnya fokus saja pada kongres, gak usah sibuk mencocok-cocokkan pasangan bakal Capres-Cawapres,” jelasnya.
“Kalau begini, Ansor jalan di tempat. Sudah saatnya ada penyegaran organisasi dan perubahan organisasi ke arah yang progresif. Stop manuver politik berlebihan,” pungkasnya.