YANG BAHAYA ITU POLITISASI IDENTITAS
Pertemuan IBHRS dengan capres dan cawapres Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar akan menarik kita bahas.
Bukan tentang politik identitas tetapi justru pada penyebaran politisasi identitas yang sengaja disebar kaum abangan liberal.
Siapa yang melarang semua bila memakai identitas diri mereka sebagai muslim, yang dilarang adalah mempolitisasi identitas kemusliman mereka hanya untuk dipilih di pemilihan presiden.
Pertemuan IBHRS dan AMIN adalah pada acara Maulid Nabi dan itu hal yang lumrah sebagai identitas muslim.
Ini ibarat politik yang diajarkan Rasulullah yaitu merangkul bukan memukul.
Akan berbeda dengan mempolitisasi identitas, ketika mau pemilihan baru tampil untuk tampilan islami, contoh tampil dalam adzan televisi atau giat menggaet ulama tetapi menggebrak meja ketika ditanyakan soal shalat atau tidak, ini adalah praktek menunggangi sesaat yang sesat.
Mari baca konteks dakwah yang ditampilkan ketika pertemuan IBHRS dengan pasangan AMIN, bukankah sebuah hal yang indah, menyebarkan hal merangkul sesama muslim, membersamai kebersamaan dalam nilai nilai Maulid Nabi.
Ini baru identitas sebagai muslim bukan mempolitisasi identitas sebagai capres muslim.
(Bang DW)
*fb penulis