Analisa ini lebih tajam lagi... soal proyek Xinyi Glass di Pulau Rempang

Analisa ini lebih tajam lagi...

Ketua BKPM Bahlil telah mengumumkan rencana besar bahwa Xinyi Glass akan mendirikan pabrik kaca dan panel surya senilai USD 11,5 miliar di Pulau Rempang. 

Sementara itu, PT Xinyi Glass Indonesia sebelumnya telah membangun pabrik kaca senilai USD 700 juta tahun lalu di Gresik Industrial Park. 

Namun, kemajuan proyek tersebut masih belum jelas. 

Pertanyaan yang muncul adalah apakah investasi sebesar USD 11 miliar untuk perusahaan berbasis di Hong Kong ini adalah keputusan yang masuk akal, terutama ketika Pulau Rempang masih merupakan lahan kosong, sementara Batam sudah memiliki infrastruktur yang siap.

Ketika kita merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasi Xinyi Glass Holdings Limited Tahun 2022 yang telah diaudit oleh EY, terlihat bahwa pabrik dan penjualan Xinyi Glass tidak sebesar yang diungkapkan oleh Bahlil. Nilai Property, Plant and Equipment mereka hanya sekitar HKD 17,5 miliar atau sekitar USD 2,2 miliar, dengan pendapatan penjualan sebesar USD 3,3 juta. Bahkan, 68% dari segmen pasar terbesar mereka berada di China, bukan di seluruh dunia.

Pertanyaannya adalah, jika rencana investasi Xinyi di Rempang sebesar USD 11,5 miliar memang benar, dari mana mereka akan mendapatkan dana sebesar itu? Mengingat pada 31 Desember 2022, berdasarkan laporan arus kas konsolidasi mereka, Xinyi hanya memiliki USD 0,41 juta. Mereka kekurangan USD 3,04 miliar, dan bahkan jika mereka menggunakan seluruh kas yang mereka miliki, jumlah itu tetap tidak memadai.

Pernyataan besar Bahlil ini tampaknya memerlukan klarifikasi, karena tidak ada pernyataan resmi dari Xinyi Glass tentang investasi sebesar USD 11,5 miliar ini, termasuk di situs web mereka. 

Selain itu, Gerry Tung yang dikatakan sebagai CEO Xinyi Group, yang sering terlihat bersama Bahlil, tidak tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasi yang diaudit. CEO sebenarnya adalah LEE Yin Yee, dan PT Xinyi Glass Indonesia tidak terdaftar dalam daftar anak perusahaan mereka.

(Rahmat M Jayaatmadja)

*Sumber: fb


Baca juga :