"Allah memiliki jarak yang tidak bisa ditempuh oleh kaki karena hanya bisa ditempuh oleh hati"

"Allah memiliki jarak yang tidak bisa ditempuh oleh kaki karena hanya bisa ditempuh oleh hati."

Siapa saja yang ingin meraih kebahagiaan di kehidupan akhirat, tentu saja harus menggapai keistiqamahan di kehidupan dunia.

“Sesungguhnya hati anak Adam di antara dua jari dari jari-jari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah Subhanahu wa Ta’ala membolak-balikkan hati itu menurut kehendak Allah.” (HR. Muslim)

Sesuatu yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan. Hati itu akan mengarah kepada apa yang Allah arahkan. Tapi tentunya semua ada sebab akibatnya kenapa hati melenceng, kenapa hati berbalik, itu ada sebabnya.

Maka perkara pertama yang harus dipenjarakan oleh seorang hamba adalah hatinya sendiri. Ada doa yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar dapat mengendalikan hati, yaitu:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim)

Seseorang harus tetap mengawal hatinya, terutama dalam perjalanan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena ketika seorang hamba lengah sedikit saja, maka setan mengincar hati manusia itu. Karena setan tahu bahwa panglima dari tubuh manusia adalah hatinya. Apabila panglima telah memerintahkan melakukan begini, maka semua akan mengikuti. Itulah kedudukan hati dalam tubuh manusia.

(*)
Baca juga :