Ada komisaris BUMN yang gak sengaja ketemu Anies, ehhh langsung kena tegur

[PORTAL-ISLAM.ID] Ada komisaris BUMN yang gak sengaja ketemu Anies, ehhh langsung kena tegur... 

“Anda janjian dengan Anies ya?” itu WA yang didapat oleh salah satu komisaris BS* hanya selang 5 menit setelah ia ga sengaja ketemu Anies di sebuah Restoran Sunda.

Selaras info pak jkw soal BIN kemarin itu, ada perangko yang menempel Anies 24 jam..gerak gerik terekam detail..

Demikian diceritakan juragan emas Bang Edi @BangEdiii di twitternya.

Cerita Bang Edi ini selaras dengan apa yang disampaikan Anies di Mata Najwa di UGM kemarin...

Anies Sebut Pengusaha Besar Tak Berani Mendekatinya: Usai Bertemu, Alami Pemeriksaan Pajak

Anies Baswedan, bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, secara blak-blakan menyebut pengusaha-pengusaha besar tidak berani membantunya.

Ia pun menyebut pengusaha-pengusaha yang bersedia membantunya didominasi pengusaha kelas menengah.

"Yang mau membantu adalah perusahaan yang ukurannya menengah, yang besar-besar tidak berani mendekat semua," kata Anies dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di Ghra Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023), dipantau dari siaran Youtube UGM.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan alasan para pengusaha besar takut untuk membantunya lantaran mereka mengalami pemeriksaan pajak setelah berinteraksi dengannya.

"Takut, karena kami mengalami, pengusaha-pengusaha yang berinteraksi, bertemu, setelah itu, mereka mengalami pemeriksaan. Pemeriksaan pajak dan pemeriksaan lain-lain," jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun mencontohkan seorang pengusaha di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang membantunya.

Usai membantu, kata Anies, seluruh perusahaan milik pengusaha itu langsung diperiksa meski disebut sebagai pemeriksaan acak.

"Ada contoh di Jawa Barat membantu, di Jawa Tengah membantu. Setelah selesai, katanya random (acak) tapi sepuluh perusahaan miliknya semua diperiksa pajak. Itu yang katanya random," ungkapnya.

"Apa yang terjadi? Takut orang membantu. Padahal yang mereka kerjakan bukan membantu saya, tapi membantu relawan, kegiatan untuk event di daerahnya masing-masing," sambungnya.

Saat ditanya apakah ada dugaan alat negara digunakan untuk mengintimidasi orang-orang yang membantu pencalonannya, Anies mengaku tidak tahu. 

"Saya tidak tahu siapa yang memerintahkan siapa, tapi fakta di lapangannya seperti itu," ujarnya.

"Dan saya mau tanya pada diri saya sendiri dan kita semua, akankah kita membiarkan republik ini berada dalam rasa takut? Akankah kita membiarkan rasa kebebasan itu hilang? Saya rasa tidak," ucapnya.

Lebih lanjut, Anies mengajak seluruh pihak terutama para pengusaha untuk tidak takut mendukungnya sebagai capres di Pilpres 2024.

"Insyaallah kalau ada perubahan, kita akan buat negeri ini aman bagi semuanya," pungkasnya.

Baca juga :