Sekira tahun 2014 saya pernah berseteru dengan seseustadz yang cukup dikenal dipergerakan Islam di Indonesia, beliau pernah menjadi bagian Timred Majalah Islam bergenre Jihad tahun 2000an awal.
Menurut informasi yang saya dapat saat itu tahun 2014, sang ustadz merapat ke organisasi milik Syi'ah dan beberapakali melakukan perjalanan ke Iran, kemudian Info tersebut saya sampaikan ke beberapa ikhwah dan ternyata sampai ke telinga ybs, spontan beliau murka dan cari2 saya. Yang berteman dengan saya di akun lama mungkin masih ingat perseteruan saya dengan ustadz yg dimaksud cc akh Samson Satriatama yang nyimak keributan waktu itu.
Perseturuan kami saat itu dilanjutkan pada satu pertemuan antara beliau dengan didampingi beberapa ustadz dan pengacara, dan saya didampingi ikhwan dan pengacara, yang akhir dari pertemuan tersebut kami berdamai, tidak saling menuntut dan tidak menyebarkan informasi tuduhan beliau sebagai Syi'ah.
Lama dari kejadian itu, tahun 2018 qodarullah teman dekat saya bekerja di media milik mereka dan menemukan bukti percakapan seseustadz yang pernah berseteru dengan saya ada dalam satu grup bersama tokoh2 Syi'ah di Indonesia, detail percakapan ini gak bisa saya ceritakan dan dibuka disini karena berisiko kepada informan saya, cukup istri saya dan beberapa teman yg bisa menyimpan rapat2 yg saya tunjukan percakapannya.
Yang intinya percakapan tersebut membuktikan tokoh-tokoh yang disinyalir Syi'ah dan ustadz yang dulu pernah saya tuduh berafiliasi dengan Syi'ah itu terbukti. Dari pengalaman ini saya meyakini Syi'ah di Indonesia berkamuflase, mereka benar-benar menyembunyikan keyakinannya.
(Kang Irvan Noviandana)