Terpaksa gw bikin postingan lagi, gregetan lihat proyek ini.
Proyek LRT "Berjalan Liar", dan 31 LRT berbeda spek..!
Proyek LRT ini "Berjalan Liar", demikian ungkapan yang sangat keras dari seorang pejabat zaman now. *Gw malah takut Wakil Menteri ini ga lama lagi dicopot.! 😁
Ia menyatakan betapa proyek berjalan semaunya tanpa koordinasi.
Karena dari enam kontraktor, kesemuanya berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya integrator (koordinator, Lead Kontraktor). Ya jadi udah dapat dipastikan proyek akan berjalan amburadul tanpa koordinasi.
Dan bukan hanya koordinasi dalam pelaksanaan proyek, ternyata 31 unit kereta LRT Jabotabek berbeda-beda spesifikasinya..!? Kok bisa..!?
Ya bisalah..!
Buruknya koordinasi atau bahkan tanpa adanya koordinasi sudah memang menjadi ciri khas rezim Pak Jo. Mis-Managemen sudah menjadi hal biasa. Kalau selama ini kita sering mendengar kabinet auto pilot, sekarang sepertinya sudah sampai taraf tidak ada pilot atau pilotnya malfungsi. 😁
Dan di proyek ini hanya kebetulan dibeberkan dengan gamblang oleh wamen BUMN ini.
Mau bukti.!?
Anda masih ingat di tahun 2019 sewaktu pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir..? Yang jadi ribut dan bahkan Wiranto, Menkopolhukam waktu itu sampai mengeluarkan pernyataan keras, Presiden jangan grasa grusu.
Atau yang terbaru, pidato Pak Jo di Hannover yang menyatakan bahwa semua pembangkit PLTU akan diganti menjadi pembangkit EBT di tahun 2025 yang kemudian direvisi menjadi tahun 2050, yang kemungkinan besar juga tidak akan tercapai karena dana awal yang dijanjikan Biden sebesar 20 Milyar Dollar ternyata hanya pepesan kosong, walaupun Om Lumut sudah berkali kali menagihnya.
So, Untuk proyek yang berukuran kecil ini saja berantakan dan tidak ada koordinasi sama sekali, apalagi proyek sebesar IKN yang bernilai ratusan atau bahkan sampai ribuan triliyun.
Dan cara kerja begini yang mau dilanjutkan..? 😁
Think smart, do smart.. !
KISS, Keep It Stupid Simple..
(Oleh: T Gusmand)