[PORTAL-ISLAM.ID] Upaya Presiden Joko Widodo menawarkan lahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Investor China, menuai kritikan luas.
Bukan hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta China menyusun detail desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Pengamat kebijakan publik, Jerry Massie, menilai upaya Jokowi menawarkan IKN ke pemborong China bisa membahayakan kedaulatan negara.
"IKN mau diserahkan ke China, sangat berbahaya dalam segala hal," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/8/2023).
Dia menjelaskan, pengelolaan lahan IKN oleh investor China berpotensi dikuasai sepihak. Padahal lahan IKN di Kalimantan Timur itu merupakan milik negara.
"Jokowi akan membuat negara ini hancur," keluh Jerry.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu menganggap, penawaran Jokowi ke perusahaan-perusahaan China menunjukkan karakteristik pemimpin yang tak bijak.
"Ini gaya short cut alias jalan pintas seorang pemimpin yang tak mampu gunakan rasional," demikian Jerry.
Kritikan yang sama juga disampaika pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, yang khawatir China akan merancang sistem pertahanan dan persenjataan. Dampaknya, rakyat hanya akan menyaksikan kekuasaan negara lain di tanah airnya sendiri.
“Semua akan direncanakan oleh China, termasuk sistem pertahanan kota yang sesuai dengan persenjataan China. Pada akhirnya rakyat terpaksa plonga-plongo, tak berdaya berhadapan dengan petugas keamanan. Cuma bisa menonton kekuasaan asing di tanah sendiri,” katanya dalam cuitan yang diunggah dalam @giginpraginanto.
Unggahan tersebut mendapat tanggapan dari warganet lainnya yang memiliki kekhawatiran IKN menjadi pintu masuk dominasi China di Indonesia.
“Dari perspektif ilmu pertahanan, salah satu pertimbangan penetapan ibu kota adalah pengendalian keamanan nasional, termasuk di dalamnya adalah pengendalian pertahanan negara dan sebagai Markas Komando Militer, kok desainnya diserahkan ke pihak lain?” ujar akun @akuntwiter968.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menawarkan investasi IKN kepada pengusaha China saat bertemu sejumlah pimpinan perusahaan Negeri Tirai Bambu itu di Chengdu, Jumat (28/7/2023).
Kepala Negara mengatakan, ada 34 ribu hektare lahan di IKN yang siap dimasuki investor properti, kesehatan rumah sakit, pendidikan, dan infrastruktur. (RMOL/Inilah)