[PORTAL-ISLAM.ID] Setidaknya 32 pemukim Israel dilaporkan tewas sejak awal tahun ini sebagai akibat serangan balasan Palestina di Tepi Barat dan wilayah pendudukan tahun 1948, di tengah peningkatan tajam dalam serangan militer Israel yang mematikan dan amukan oleh pemukim ekstremis di Palestina.
Menurut sebuah laporan (Sabtu, 19/8/2023) yang diterbitkan oleh saluran televisi free-to-air Israel dan berbahasa Ibrani Keshet 12, rinciannya: 26 orang Israel tewas dalam operasi penembakan, 4 tewas dalam serangan menabrak mobil, 1 orang tewas dalam serangan penusukan, dan 1 orang tewas ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza yang terkepung mendarat di wilayah pendudukan Israel.
Laporan tersebut mencatat bahwa jumlah kematian Israel dalam operasi pembalasan Palestina menandai rekor baru.
Pada hari Sabtu, dua pria Israel ditembak mati dalam operasi pembalasan oleh seorang pria bersenjata Palestina di selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Layanan ambulans Magen David Adom (MDA) Israel mengatakan seorang pria berusia 60 tahun dan putranya yang berusia 29 tahun ditembak di kota Huwara, Palestina. Paramedis mengatakan kedua orang itu menjadi sasaran di dalam tempat cuci mobil.
Militer Israel mengatakan telah melakukan perburuan terhadap penyerang dan menutup sejumlah jalan di daerah tersebut.
Pria Palestina itu diyakini oleh tentara Israel telah mendekati tempat cuci mobil dengan berjalan kaki dan melepaskan tembakan ke arah dua pria Israel itu dengan pistol, menurut penyelidikan awal. Tidak jelas bagaimana penyerang melarikan diri.
Pasukan Israel melancarkan serangan di berbagai kota di Tepi Barat hampir setiap hari dengan dalih menahan orang-orang Palestina yang "dicari". Penggerebekan biasanya berujung pada konfrontasi kekerasan dengan warga.
Lebih dari 200 warga Palestina tewas tahun ini di wilayah pendudukan Palestina dan Gaza. Sebagian besar kematian ini tercatat di Tepi Barat.