PSI
Oleh: Erizal
Kalau dipikir-pikir, hebat juga PSI ini. Paling hebat dibanding partai non-parlemen lain. Bahkan, boleh dibilang, beberapa partai parlemen pun, kalah pamor. Menjadi trending topik bisa berhari-hari. Bahkan, sampai hari ini.
Padahal, hanya kedatangan Prabowo ke markasnya. Belum jelas juga---tapi ada yang mengatakan sudah jelas---bakal mendukung Prabowo. Tafsirnya bermacam-macam. Menyangkut Jokowi, termasuk juga PDIP.
Reaksi internalnya juga menarik. Terbelah. Paling mengemuka keluarnya Guntur Romli. Termasuk, reaksi pendukung Jokowi lainnya seperti Denny Siregar, dan lain-lain. Apakah ini benar-benar menguntungkan PSI atau tidak?
Dalam politik, lebih sering dibicarakan jauh lebih baik ketimbang jarang, apalagi tak pernah dibicarakan sama sekali. Termasuk, dalam nada yang negatif sekalipun. Apalagi, soal PSI ini nada negatifnya nyaris tak ada. Debatable.
Paling, mundurnya anggota populer itu. Tapi, hal itu sudah biasa. Lazim. Partai besar pun mengalami hal yang sama. Seiring berjalan waktu, akan teratasi dengan sendiri. Bisa jadi itulah di antara ujian partai baru menjadi besar.
Tapi, memang, tak ada yang bisa serta merta. Masih banyak pekerjaan rumah. PSI hebat atau beruntung di udara, di darat bagaimana? Partai tak boleh hanya hebat di udara, di darat juga harus. Ini tak bisa instan. Tapi, hebat di udara itu ialah modal. Selanjutnya ada di tangan PSI.
(*)