Menlu Imarah Islam (Taliban): Negara-negara Barat Menahan Pengakuan Formal sebagai Tekanan

[PORTAL-ISLAM.ID] KABUL - Amir Khan Muttaqi, penjabat menteri Kementerian Luar Negeri, mengatakan dalam laporan tahunan kementerian bahwa Imarah Islam tidak ingin Afghanistan menjadi medan persaingan negatif antara negara-negara di dunia dan menginginkan hubungan ekonomi dan politik yang baik dengan dunia.

Demikian disampaikan dalam konpers, Selasa (22/8/2023), dilansir TOLO News.

Amir Khan Muttaqi menambahkan bahwa dengan menerapkan kebijakan luar negeri yang berimbang, Imarah Islam mampu meyakinkan negara-negara kawasan, termasuk Amerika Serikat, bahwa pemerintah saat ini tidak mendukung terorisme di Afghanistan.

Plt Menlu juga menyampaikan bahwa negara-negara Barat menggunakan isu pengakuan Imarah Islam sebagai bentuk tekanan dan tidak memiliki syarat khusus dan spesifik untuk pengakuan, dan beliau mengatakan tuntutan terciptanya pemerintahan yang inklusif, hak asasi manusia, dan masalah keamanan menjadi alasan dunia untuk tidak mengakui Imarah Islam.

Muttaqi menambahkan kedutaan besar Afghanistan terbuka di negara lain dan kedutaan mereka juga terbuka di Afghanistan yang menurutnya berarti pengakuan Imarah Islam dan negara yang kedutaannya beroperasi di Afghanistan telah mengakui Imarah Islam.

Dalam pertemuan tersebut, pejabat Kementerian Luar Negeri Shoyib Baryali juga mengatakan, sebagai hasil upaya Kementerian Luar Negeri, 3.500 tahanan dari negara lain telah dipindahkan ke Afghanistan dan proses ini terus berlanjut.

Baryali menambahkan, dalam setahun terakhir, kementerian telah mengeluarkan visa kepada 2.500 investor dalam dan luar negeri.

Baca juga :