Liga Segala Liga
Liga Arab Saudi sedang membara. Pemain-pemain top pindah ke sini. Dimulai dari Ronaldo. Disusul pemain-pemain top lainnya seperti Benzema, Kante, juga pelatih-pelatih top, dan itu tidak berhenti.
Apa yang sebenarnya terjadi? Gara-gara Ronaldo?
Bukan.
Sederhana sekali. Public Investment Fund (PIF) milik kerajaan Saudi, mengambil-alih klub-klub di liga Arab sana. Maka dalam semalam, klub-klub ini jadi super kaya.
Apa itu PIF? Adalah sovereign wealth fund, dana abadi, dana investasi. Lembaga PIF ini mengelola 700 milyar dollar. Sekitar 10.500 trilyun rupiah. Banyak? Nggak lah, masih kalah sama duit di kantong Pak De. Aduh, lelucon ini benar-benar nggak lucu lagi.
Intinya, ada banyak negara yang memiliki sovereign wealth fund kelas dunia. CDC Perancis misalnya, punya 1.400 milyar dollar. GPF-G Norwegia, kacik dikit, punya 1.300 milyar dollar. Apakah Indonesia punya? Iyes. Namanya INA, Indonesia Investment Authority, punya dana 5,6 milyar dollar. Kecil memang, bahkan 5% tdk sampai dari CDC.
Saking besarnya dana ini, jika hasil investasinya 10% saja, wah, PIF punya 1000 trilyun setiap tahun hanya dari bagi hasil.
Nah, PIF milik kerajaan Saudi, entah kenapa, belakangan hobi investasi di klub bola. Lihat tabel (dibawah). 5 klub top di Saudi semua milik PIF sekarang (per Juni 2023, 4 klub dibeli). Sepertinya Arab Saudi berambisi jadi juara Piala Dunia suatu saat nanti. Dengan menggelontorkan uang tak terkatakan.
Untuk menggaji pemain-pemain baru ini saja, total lebih dari 10 trilyun rupiah per tahun. Well, jika ONH 100 juta rupiah, maka sebenarnya dgn dana ini kerajaan Saudi bisa mengundang 100.000 jamaah haji per tahun.
Tapi terserahlah Kerajaan Saudi mau buang kemana duitnya. Negara ini kaya raya, karena minyak. Dan dgn mobil listrik, energi terbarukan tiba, negara ini perlu strategi baru. 50-100 tahun lagi, boleh jadi tidak ada lagi yg butuh minyak. Mereka sepertinya berancang-ancang dgn jualan baru.
Mungkin pariwisata solusinya. Mungkin juga sepak bola. Entahlah.
Menarik menyaksikan tabel liga Arab Saudi tahun depan. Karena eh karena, mau urutan 1-5, semuanya milik pemerintah. Entah kompetisi apa yg sedang terjadi. Pemiliknya satu.
(By TERE LIYE)