Koalisi Anies dalam Masalah Serius
Oleh: Erizal
Pernyataan Golkar dan PAN yang tak akan mengusung Anies, itu serius. Serius buat Anies sekaligus Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Artinya, pilihan PAN dan Golkar, Prabowo atau Ganjar. Apalagi Demokrat terus mendesak agar Anies segera mengumumkan Cawapresnya.
Makin serius kalau Demokrat mensyaratkan (harga mati) AHY sebagai Cawapres Anies. Kalau bukan AHY, Demokrat check out. Dan sebaliknya, kalau AHY yang diumumkan, justru giliran NasDem check out. Simalakama. Anies dalam masalah serius, bahkan sangat serius.
Wajar, PKS menyarankan agar masalah ini segera diselesaikan. Kalau tidak, bisa-bisa Anies benar-benar gagal maju. Dan ini jelas bukan karena intervensi dari luar. Rumor penjegalan sudah tak bisa dipakai lagi. Murni manuver politik di internal koalisi itu sendiri.
Dan kenapa pula PKS seolah-olah menjadi penengah? Sebab PKS sudah tak bisa lagi ke mana-mana. Ke koalisi Gerindra, selain akan menjilat ludah sendiri, Prabowo pun konon ogah. Ke koalisi PDIP, selain tak punya sejarah, sudah pasti ditolak internal, juga PDIP sendiri.
Sementara Demokrat masih bisa ke koalisi Gerindra atau PDIP. Kalau akan mengusung juga, buat apa mengusung Anies yang peluang menangnya tipis? Dan NasDem masih bisa ke koalisi Gerindra. Kalau (Anies-AHY) akan kalah, kenapa tak mengusung yang menang saja?
PKS harus benar-benar menjadi penengah yang solutif. Win-win solution. Kalau tidak, PKS akan di luar sendirian. Ini sungguh tak lucu. Semua berangkat, kecuali PKS. Bahkan, Anies pun bisa jadi berangkat sama NasDem. PKS harus bisa membujuk NasDem, agar bisa menerima AHY.
(11/8/2023)