[PORTAL-ISLAM.ID] Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah bersiap menyambut kepemimpinan baru.
Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar muncul sebagai calon tunggal untuk posisi Ketua Umum MUI yang rencananya akan dibahas dalam rapat pleno pada tanggal 15 Agustus 2023.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Umum PP Muhamadiyah, Haedar Nashir menguatkan nama KH Anwar Iskandar sebagai kandidat yang ideal.
Pemilihan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI akan menggantikan KH Miftachul Akhyar, yang mengundurkan diri pada Maret 2022.
KH Miftachul Akhyar mengajukan pengunduran diri sebagai Ketua Umum MUI karena tidak mau rangkap jabatan sebagai Rais Aam PBNU.
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). KH Miftachul membeberkan alasan pengunduran dirinya itu.
"Di saat Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34, NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan," ujar KH Miftachul seperti dikutip dari situs NU Online, Rabu (9/3/2022).
Profil KH Anwar Iskandar
Dilansir dari situs resmi MUI serta dirangkum dari berbagai sumber, KH Anwar Iskandar menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025. Sementara Ketua Wantim MUI adalah KH Ma'ruf Amin.
KH Anwar Iskandar saat ini menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU periode 2021-2026. Anwar juga sebagai pengasuh Pesantren Mambaul Ulum, Berasan, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Anwar Iskandar lahir pada 24 April 1950 di Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Anwar sendiri pernah menuntut ilmu di Ponpes Mambaul Ulum.
Selain itu, Anwar Iskandar juga menjadi pendiri dan pengasuh Pesantren Al-Amien, Rejomulyo, Kota Kediri, Jawa Timur.
Anwar juga merupakan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Al-Falah Sarang Rembang, Minggen Demak, dan ilmu Falak di Jember.
Di bidang politik, Anwar Iskandar pernah menjadi anggota MPR RI tahun 1998. Pada tahun 1997, dia menjadi Rais Syuriyah PWNU Jatim. Hingga sekarang Anwar merupakan tokoh sesepuh alim ulama PWNU Jawa Timur.
Anwar Iskandar menikah pertama tahun 1975 dengan Nyai Qoni’atus Zahro, putri pengasuh Pondok Pesantren Assa’idiyah Jamsaren, Kyai Sa’id.
Dari pernikahan pertama ini Anwar dikaruniai satu putra dan lima putri.
Pada tahun 1990, Anwar Iskandar menikah kedua kalinya dengan Yayan Handayani asal Bogor, Jawa Barat, yang sekarang mendiami pondok pesantren Al-Amin. Dari pernikahan ini ia mempunyai 4 anak, tiga laki-laki dan satu perempuan.
(*)