Di antara metode parenting Islami adalah seorang ayah semakin mengualitaskan dan menguantitaskan ibadahnya sendiri sebab keshalehan ayah akan berpengaruh terhadap anak-anaknya.
Berkata Asy-Syaikh As-Si'diy:
"Seorang yang saleh akan Allah jaga dia, pada dirinya dan anak keturunannya." (Tafsir As-Si'diy, hal. 667)
Berkata Sa'id bin Al-Musayyab kepada anaknya:
قال سعيد بن المسيَّب لابنه: «لأزيدنَّ في صلاتي من أجلِك، رجاءَ أنْ أُحْفَظَ فيك، ثمَّ تلا هذه الآية: {وَكَانَ أَبُوْهُمَا صَالِحًا}
"Sungguh aku akan menambahkan shalatku karenamu, sebagai harapan untuk aku dijaga karenamu", kemudian beliau membaca ayat:
{وَكَانَ أَبُوْهُمَا صَالِحًا}
"... dan dahulu ayah mereka orang shalih..."
Dan berkata Sa'id bin Jubair:
وقال سعيد بن جبير: «إنِّي لأزيدُ في صلاتي من أجلِ ابني هذا
"Sungguh aku akan menambah shalatku untuk anakku ini."
Dan dari Mujahid, ia berkata:
وعن مجاهدٍ قال: «إنَّ اللهَ لَيُصلِحُ بصلاحِ العبدِ ولَدَه، وولَدَ وَلَدِه
"Sungguh Allah benar-benar akan memperbaiki -dengan sebab kesalehan seorang hamba-, anaknya dan anak dari anaknya."
ورأى مالك بن دينار رجلًا يسيءُ صلاتَه، فقال: ما أرحمني بعيالِه! فقيل له: يا أبا يحيى! يسيئُ هذا صلاتَه، وترحَمُ عيالَه؟! قال: إنَّه كبيرُهُم، ومنه يتعلَّمون
Dan Malik bin Dinar melihat seorang lelaki yang shalatnya buruk, lalu lelaki itu berkata, "Betapa sayangnya aku kepada anak-anakku!", maka dikatakan kepada lelaki itu: "(Bagaimana mungkin) shalatnya buruk dan dia sayang kepada anaknya?!", ia berkata: "Dia (ayah) adalah yang paling tua diantara mereka (anak-anaknya), dan darinyalah anak-anak belajar."
وعن مالك بن مِغْوَل قال: شكا أبو معشر ابنَه إلى طلحةَ بنِ مُصَرِّف، فقال: استعن عليه بهذه الآية
Dari Malik bin Mighwal berkata, "Abu Ma'syar mengeluhkan anaknya kepada Tholhah bin Mushorrif, maka beliau menjawab: "Mintalah tolong (kepada Allah) atas perkara itu dengan (berdoa) ayat ini:
{رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي} [الأحقاف: 15]
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku."
(Lihat: Atsaru Adz-dzunub alaa Al-Fardi wa Asy-syu'uub, hal. 61)