Kekuatan Fisik Orang Shalih
Seorang kawan lama WA saya dan memprotes karena saya tulis status memuji Habib Umar bin Hafizh dan Habib Jindan kemarin. Sepertinya kawan saya ini ketinggalan info apa gimana. Dari dulu saya sudah bukan pengikut Salafi fanatik lagi. Apalagi sudah mendapat stempel tahdzir. Dari situ saya sudah tidak peduli lagi dengan penilaian manusia. Saya memuji ulama dan orang-orang shalih dari manapun. Karena tahu diri kalau diri ini masih jauh dari keshalihan mereka.
Imam Syafii rahimahullāh berkata:
أُحِبُّ الصَّـالِحِينَ وَلَسْتُ مِنْـهُمْ . لَعَلِّي أَنْ أَنَـالَ بِـهِـمْ شَـفَاعَــــهْ
"Aku mencintai orang-orang sholeh meskipun aku bukan termasuk di antara mereka. Semoga bersama mereka aku bisa mendapatkan syafa’at kelak."
Apalagi mendengar pengakuan orang-orang yang mengikuti rihlahnya dalam berdakwah keliling Jawa dan Kalimantan, mengisi pengajian, haul, melayani jamaah yang membludak yg ingin mencium tangan beliau, bahkan semenjak beliau baru saja landing dari pesawat, belum lagi pertemuan dengan tokoh-tokoh agama di negeri ini, lalu ba'da isya mengisi kajian dengan para artis dan pengusaha di senayan sampai larut malam. Kembali ke Hotel sekitar jam 01.30 WIB. Begitu setiap harinya selama di Indonesia kemarin.
Bahkan sampai mereka yg setia mengikuti kegiatan Habib Umar pun energi dan kesehatannya menjadi drop, Flu, dan meriang karena mengikuti padatnya Jadwal beliau. Hal inipun terlihat dari raut wajah Habib Jindan yg sudah terlihat sangat lelah karena mendampingi Habib Umar disemua lokasi sebagai mutarjim.
Tentu hal ini sulit dibayangkan bagaimana mungkin kesehatan Habib Umar bisa segar-segar saja dan masih full senyum dengan padatnya jadwal yg luar biasa itu. Sementara jamaahnya yg masih pada muda sudah nge-drop, dst karena kurangnya tidur dan istirahat.
Tentunya orang-orang shalih bukan hanya Habib Umar bin Hafizh, ulama lain pun banyak yang seperti ini. Mungkin inilah anugerah dari Allah kepada mereka yg terus ingat kepada Allah dan menghabiskan waktunya di jalan Allah. Meski umur sudah tak muda lagi namun Allah tetap membekali fisik dan akalnya yang jauh diatas rata-rata batas kemampuan manusia biasa.
Saya yakin itu berasal dari hati yang tulus dalam ibadah dan dakwah. Dan sibuknya beliau dalam agama, menjadi cerminan betapa sibuknya jasad kami dan pikiran kami dengan dunia sehingga kami mudah lelah dan drop.
(Robi Maulana Saifullah)