Janda Syuhada

Sekitar 8 tahun lalu seorang pegiat medsos membuat candaan meminang janda Suriah. Katanya dengan modal sekitar 12 juta, anda bisa menikahi salah satunya, lalu membawa pulang ke Indonesia bersama semua anak-anaknya.

Gara-gara cerita tersebut, ramai bapak-bapak beristri lintas manhaj yang bergejolak jiwanya. Apalagi setelah mendengar para janda Suriah tersebut memiliki wajah Eropa. Matanya biru atau hijau. Hidungnya mancung, kulitnya putih bersih, rambutnya pirang. Anak mereka cantik dan ganteng. Umurnya juga masih muda, karena suaminya gugur dalam perang.

Makin terbius lah bapak-bapak tersebut. Mereka bergerilya ke lembaga-lembaga kemanusiaan yang konsen isu Suriah. Menawarkan diri dan mengaku sudah punya tabungan lebih dari 12 juta. Dengan dana segitu minta dibawakan 1 janda Suriah untuk dibawakan ke Indonesia lalu dinikahkan dengan dia sebagai istri kedua.

Sangat menggelikan dan memuakkan memang. Janda syuhada, yang mana syuhada itu seperti Waliyullah, kok dijadikan candaan dan bahan fantasi kawin lagi kayak para WIBU memimpikan kartun.

Fantasi ngawur dan tidak etis, kalau benar janda bumi Syam bisa dibeli hatinya dengan 12 juta, tentu saudagar-saudagar kaya dari Arab sudah maju duluan.

Lalu seperti apa kehidupan perjuangan para janda tersebut.

Tinggal di tenda, bersama 2-4 orang anak. Belum ditambah keponakan. Lalu orang tuanya pun sakit-sakitan. Mau tidak mau harus ada yang cari makan.

Dia sendiri lapar, tapi juga harus memikirkan anak-anaknya yang kelaparan.

Kalau ada informasi pembagian bantuan, mereka datang dengan berat hati. Mereka sebenarnya tak mau kalau diambil fotonya, malu, tapi demi sekardus bantuan yang bisa mengeyangkan keluarganya beberapa hari, terpaksa.

Mengambil bantuan kadang tak mudah. Jarak kamp ke lokasi pembagian sangat jauh dan mereka tempuh berjalan kali. Balik ke kamp memikul bantuan seberat 20 kg, masih dengan berjalan kaki.

Ingatan tentang serangan udara yang menghantam rumah masih terang benderang. Membunuh suami, anak dan saudara laki-lakinya.

Seorang ibu pernah berkata di hadapan jenazah putranya. "Ya Allah, 1 putraku telah gugur, masih ada 2 lagi, Engkau ambil yang tersisa pun aku ikhlas ya Allah".

Yang levelnya begini mau diambil sama yang ngemodal modal 12 juta? Ditolak nyumbang pun kagak.

Tak seperti laki-laki yang diwajibkan jihad jika syar'i, perempuan tidak wajib. Perempuan mungkin terus hidup, namun dia yang akan menanggung semua beban. Hatinya hancur melihat jenazah orang yang dicintai, tubuhnya remuk untuk bisa memberi makan anak dan cucunya.

Bukan cuma bumi Syam. Hari ini negeri-negeri mayoritas Islam babak belur dilanda perang atau bencana kemanusiaan besar, sehingga jumlah janda mungkin puluhan juta.

Suriah (perang 12 tahun), Afghanistan (perang 40 tahun), Yaman (perang 11 tahun), Palestina (perang dan dijajah 70 tahun), Rohingya (ditindas 80 tahun), Somalia (perang 30 tahun), Sudan (civil war), Niger (kudeta), Mali (kudeta+terorisme), Burkina Faso, Sierra Leone, Irak dll.

Yang mau ikut bantuan musim dingin Afghanistan. Harga 1 paket 20 Dollar atau Rp 300 ribu + estimasi biaya kirim uang 50 ribu = Rp 350 ribu. Titipkan ke:

BSI - 7800000364
AN Asia Project

Konfirmasi ke wa.me/6287711763095

(Pega Aji Sitama)

Baca juga :