Gorengan Politik
Oleh: Erizal
Pernyataan Grace Natalie, Wakil Ketua Pembina PSI, soal Prabowo yang menyesal didukung kelompok Islam mulai digoreng. Digoreng tentulah untuk kepentingan politik yang berseberangan dengan Prabowo.
Pernyataan Prabowo yang dijurubicarai oleh Grace itu, pastilah tak akan seperti gorengan yang belakangan muncul. Bukan pernyataan Prabowo itu tak ada, melainkan disalahartikan justru oleh Grace sendiri buat kepentingannya.
Bagaimanapun lompat politik PSI yang begitu lebar, perlu rasionalisasi buat kepentingan politik PSI itu sendiri. Apalagi serangan kepada PSI dari internal sendiri, sungguh besar. PSI harus bisa eksis dengan pilihan politiknya.
Pernyataan Grace cukup membantu PSI, tapi jelas merugikan Prabowo. Tapi, Prabowo tak perlu mengklarifikasi. Langkah (kerja) Prabowo ke depan akan menjawab sendiri. Prabowo sudah berubah, seperti PSI semestinya juga demikian.
Kelompok Islam tentu tak bisa dipukul rata. Variannya tak satu. Memukul ratanya tentu dengan maksud kepentingan politik pula. Seperti Tifatul Sembiring dari PKS, yang juga menggoreng, agar posisi politiknya menguat.
Goreng menggoreng isu politik akan semakin gencar menjelang terbentuknya formasi koalisi, bahkan hingga pemilihan nanti. Tujuannya selain untuk memecah-belah kelompok koalisi lain, juga menarik keuntungan kelompok koalisi sendiri. Secara halus, maupun sangat kasar.
(*)
Maksud anda menyesal didukung siapa pak? Pendukung dan relawan itu sudah banyak berkorban. Cepat kali lupakan jasa orang...🤔https://t.co/wH2MmkApfE
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) August 27, 2023