[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Forum Ulama dan Habaib Madura serta Ulama Keluarga Pendiri Nahdalatul Ulama (NU) datang ke kediaman bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023).
Total ada 16 perwakilan ulama yang hadir, mereka menyatakan dukungan untuk Anies maju di kontestasi pilpres 2024. Salah satu ulama, KH Djakfar Shodik, mengungkapkan alasan para ulama dan habaib mendukung Anies maju sebagai capres pada pemilu 2024.
Menurutnya, para ulama dan habaib tertarik karena pribadi Anies yang merupakan seorang santri. Anies dinilai telah memiliki empat karakter dan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
“Pak Anies sidiq, amanat, tabligh, fatonah. Kan itu dalam ajaran NU. Itu doktrin di lingkungan pesantren NU. Di antara tiga capres hanya Pak Anies yang memiliki kriteria itu,” kata KH Djakfar.
KH Djakfar menambahkan ciri dan karakter sebagai santri juga dibuktikan Anies dengan bacaan Alqurannya yang fasih. Selain itu, dia juga memuji Anies yang bisa tahlil dan qunut.
“Itu semua ciri ahlussunah. Di lingkungan dan kalangan pesantren, itu (fasih membaca Alquran, tahlil dan qunut) adalah kriteria,” ucap KH Djakfar.
Lebih lanjut, dia menyebut Anies juga punya modal penting lainnya sebagai seorang pemimpin, yakni rekam jejaknya selama menjabat gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Para ulama, kata dia, melihat Anies berhasil memimpin Jakarta.
“Kita tidak ingin membeli kucing dalam kurung. Pak Anies terbukti memimpin Jakarta,” kata dia.
KH Djakfar juga berharap agar dengan prestasinya itu Anies dapat terpilih menjadi presiden RI pada 2023 mendatang. Anies didoakan mampu mengembalikan marwah ulama di Indonesia.
“Semoga Pak Anies terpilih menjadi presiden. Itu doa ulama. Presiden yang mengembalikan marwah ulama dan habaib sebagai hamba yang dimuliakan. Karena dia adalah santri, jadi Anies adalah persembahan santri untuk Indonesia,” ujar Djakfar.
Sebelumnya, ratusan kiai dan gus se-Jawa Timur mengusulkan lima nama bakal calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan.
“Setelah kami tabayyun dan melihat secara langsung haliyah Pak Anies Baswedan, kami yakin bahwa Pak Anies ini memang seorang dengan amaliyah ahlusunnah waljamaah atau aswaja. Anies itu minna,” kata KH Nasirul Mahasin Nursalim alias Gus Mahasin di Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidoresmo, Surabaya, Kamis (10/8/2023).
Pernyataan Gus Mahasin yang merupakan kakak kandung Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) tersebut merupakan salah satu dari empat butir yang dihasilkan dari musyawarah dalam agenda Tirakat untuk Keselamatan Umat dan Bangsa.
Risalah Sidoresmo tersebut diserahkan secara langsung kepada Anies Baswedan oleh KH Mas Mansur Tholhah.
Lima nama warga dan kader Nahdliyin untuk dijadikan cawapres yang akan mendampingi capres Anies Baswedan, yaitu Yenny Wahid, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Mahfud Md.
Tentu, lanjut dia, siapa pun yang akan dipilih, peserta musyawarah mengembalikan keputusannya kepada Anies Baswedan sendiri.
Ia berharap Anies yang memiliki darah sebagai warga Nahdliyin dan ditambah dengan cawapres dari Nahdliyin ini para hadirin musyawarah berharap keberpihakan yang konkret terhadap dunia santri dan pesantren.
“Dari semua calon, hanya Pak Anies Baswedan yang memiliki bukti nyata dalam dunia pendidikan. Jadi, kami para kiai ini lebih memercayai Pak Anies untuk kami titipi santri-santri kami dan pesantren agar mereka menjadi lebih cerdas dan sejahtera,” kata Gus Mahasin.
Sumber: liputan6