Musafir tidak akan kerasan di rest area. Tidak membangun rumah. Tidak ingin selamanya di sana. Pikiran terpusat pada satu kata: sampai di tempat tujuan.
Dunia ibarat rest area. Bukan tempat kita menetap.
Ibarat mobil yang segera pergi setelah selesai istirahat, kita juga pergi ke akhirat setelah selesai nanti.
Di rest area masing-masing punya tujuan akhir. Tapi di akhirat hanya ada dua tempat. Yang satu adalah surga, tempat di mana nikmat tanpa batas. Satu lagi neraka. Tempat siksa dan sakit tanpa batas.
Di rest area orang bisa memilih kapan mau melanjutkan perjalanan. Tapi manusia tidak bisa memilih kapan dia pindah ke alam akhirat.
(Ustadz Syarif Ja'far Baraja)